Lingkarjateng.id | REMBANG – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 tampaknya banyak masyarakat Rembang yang mulai menggeluti hobi baru. Salah satunya adalah hobi memelihara ikan dan tanaman air yang dikemas dalam wadah akuarium atau yang lebih dikenal dengan aqua landscape (aquascape). Para seniman aquascape pun mulai kebanjiran order, bahkan permintaan kondimen-kondimen pada aquascape juga meningkat.
Seniman aquascape asal Desa Magersari, Kecamatan Rembang, Humam Syahroni menyampaikan, aquascape sebenarnya diperkenalkan di Indonesia sudah sejak lama.
“Namun menurutnya perkembangan Aquascape di Rembang masih tahap pengenalan,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauannya, perkembangan aquascape di Rembang baru mulai melejit sejak adanya pandemi Covid-19. Ia merasakan orderan di tempatnya semakin ramai pada masa pandemi Covid-19.
“Justru malah pas pandemi ini rame yang bermain aquascape dan banyak yang order bahan-bahan untuk membuat aquascape,” kata dia.
Dirinya membeberkan, salah satu faktor aquascape mulai digandrungi warga setempat adalah adanya peralihan para penghobi burung. Maklum, saat pandemi tak ada event gantangan. Sehingga mereka pun beralih ke aquascape. Cukup menyibukkan diri menata akuarium di rumah dan bisa menghibur.
“Alasannya beberapa penghobi burung pas pandemi kan tidak ada iven gantangan. Kemudian beralih profesi, awalnya akuarium dulu, ikan-ikan saja kemudian kebanyakan beralih ke aquascape,” ujarnya.
Ia mengungkapkan perbandingan meningkatnya peminat aquascape dari sebelum pandemi dan setelah pandemi mencapai 50 persen lebih.
“Jumlah pembeli dari bahan-bahan aquascape itu lebih banyak pas pandemi. Soalnya belinya rata-rata bahan, entah itu kayu, akar, pasi-pasir,” ucapnya.
Selain menjual bahan-bahan eceran, Ia juga menerima orderan full set aquascape. Yakni akuarium sekaligus desain di dalamnya.
“Biaya standar untuk akuarium ukuran 60 centimeter bisa mencapai Rp 5 juta termasuk jasa pemasangan dan perawatan,” bebernya.
Untuk Sekali setting Aquascape juga butuh waktu. Terkadang bisa sampai berhari-hari. Untuk ukuran akuarium 60 centimeter contohnya, waktu yang dibutuhkan biasanya satu hari.
“Kalau full aquascape biasanya ada pemesan yang punya gambar aquascape minta dibuatkan seperti itu, baru saya buatkan. Kalau tidak saya bikin sendiri buat display, nanti kalau ada yang datang tertarik dia cocok dengan harganya bisa dibawa,” bebernya.
Dirinya menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menata aquascape. Diantaranya selalu memperhatikan parameter air, suhu dan PH air agar tanaman tak rusak.”Yang paling sulit itu menghidupkan tanamannya. Karena tanaman harus berhasil beradaptasi dengan kondisi air yang berbeda-beda di setiap wilayah,” pungkasnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)