Perbaikan Jembatan Karangsambung dan Jalan Agil Kusumadya Kudus akan Telan Anggaran Puluhan Miliar

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto. (Mohammad Fahtur Rohman/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat akan merenovasi Jembatan Karangsambung yang menghubungkan Desa Bae, Kecamatan Bae, dengan Desa Besito, Kecamatan Gebog, serta rehabilitasi Jalan AKBP R Agil Kusumadya.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto, mengungkapkan bahwa dua proyek tersebut merupakan hasil komunikasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah.

“Proyek di Kudus termasuk dalam prioritas Kementerian PUPR, namun untuk memulai pengerjaannya masih perlu menunggu pencairan anggaran,” ujar Arief di Kantor Dinas PUPR belum lama ini.

Ia menjelaskan, dua proyek tersebut akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) tahun 2024 yang telah disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga.

Dari total anggaran yang disetujui, sebesar Rp 40 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan Jembatan Karangsambung, sementara Rp 17,5 miliar digunakan untuk rehabilitasi Jalan AKBP R Agil Kusumadya.

Arief menjelaskan bahwa proyek tersebut terbagi dalam dua periode pengerjaan. Jika Kabupaten Kudus masuk dalam periode pertama pencairan anggaran, pengerjaan bisa dimulai pada September 2024.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Kepala BBPJN Jateng, Bu Rin, dan beliau berupaya agar Kudus masuk periode pertama,” tambah Arief.

Ia menerangkan bahwa Jembatan Karangsambung yang lama nantinya akan dibongkar dan digantikan dengan jembatan baru yang lebih lebar.

“Jembatan baru akan memiliki lebar 7 meter dan panjang bentang 80 meter. Jembatan lama milik PG Rendeng akan dibongkar, dan kami berusaha agar tidak ada pembebasan lahan,” jelas Arief.

Adapun rehabilitasi Jalan AKBP R Agil Kusumadya akan dilakukan dengan metode overlay atau pelapisan ulang. Namun, Arief menegaskan bahwa seluruh rencana ini masih bergantung pada pencairan anggaran dari pemerintah pusat.

“Kami tinggal menunggu anggaran dari pusat,” tegasnya. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version