Canangkan Hutan Mini, SMPN 2 Tengaran Semarang Sabet Adiwiyata Nasional

PAMERKAN PIAGAM: Kepala SMP N 2 Tengaran Muh Musi'in saat memerkan penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2023. SMP N 2 Tengaran berhasil sabet piagam dari program Jumat Bersih, Jumat Sehat, dan Ciptakan Hutan Mini. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

PAMERKAN PIAGAM: Kepala SMP N 2 Tengaran Muh Musi'in saat memerkan penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2023. SMP N 2 Tengaran berhasil sabet piagam dari program Jumat Bersih, Jumat Sehat, dan Ciptakan Hutan Mini. (Hesty Imaniar/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – SMP Negeri 2 Tengaran berhasil menyabet penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2023 karena kesuksesannya dalam mencanangkan program Jumat Besih, Jumat Sehat, dan Ciptakan Hutan Mini.

Kepala SMPN 2 Tengaran, Muh. Musi’in menjelaskan, program yang ia jalankan itu bertujuan untuk melestarikan sekolah.

“Sebetulnya program ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan alam di sekitar sekolahan kami, dan ini dilakukan seluruh elemen di sekolahan. Mulai dari guru hingga para siswa itu sendiri,” katanya, belum lama ini.

Dengan demikian, ungkapnya, kebersihan, kelestarian, dan hijaunya suasana di sekolah dapat terjaga dengan baik.

“Kalau lestari, bersih, dan sehat lingkungannya, maka sekolah kita ini bisa jadi tempat yang ternyaman,” imbuhnya.

Program Jumat Bersih dan Jumat Sehat ini diberlakukan setiap bulan dengan tiga hari untuk Jumat Bersih, sisanya Jumat Sehat, dan dilakukan sejam penuh.

Selain itu, Kepala SMP N 2 Tengaran itu juga menyebutkan, keberadaa hutan mini seluas 20×15 meter menjadi salah satu unggulan yang ada di SMP Negeri 2 Tengaran tersebut.

“Hutan mini yang menjadi spot favorit siswa saat musim kemarau itu ditanami banyak pepohonan. Kemarin kita dapat saran agar pohon di hutan mini tidak monoton, lalu kita upayakan akan menanam pohon buah produktif seperti matoa, jambu, dan rambutan serta pohon obat,” lanjutnya.

Musi’in menyebutkan pihaknya memiliki prinsip sekolah itu harus bersih, baik, dan menyenangkan. Dengan begitu bisa membuat guru dan murid bisa betah dan tidak jenuh saat di berada sekolah. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version