KARANGANYAR, Lingkarjateng.id – Pemberian vaksinasi tahap III dengan vaksin booster bagi tenaga kesehatan (nakes) di Karanganyar masih jalan ditempat.
Pihak Dinas Kesehatan Karanganyar menyebutkan, hingga saat ini, masih di bawah 1 persen nakes yang telah disuntik vaksin Covid-19 tahap III dengan menggunakan vaksin Moderna.
Penyebabnya, pemberian vaksin Moderna tergantung kesiapan para nakes yang saat ini masih menjalankan pelayanan kesehatan bagi publik.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan, sasaran nakes yang akan memperoleh vaksin tahap III mencapai 3.430.
Hal tersebut berdasarkan ketetapan Kemenkes. Dalam perkembangannya, jumlah nakes bertambah menjadi 6.000-an orang.
Baca juga:
Dam Colo Ditutup, Ribuan Hektar Sawah Berpotensi Alami Puso
Pemberian vaksin dosis III diperuntukkan khusus bagi nakes yang menangani langsung program percepatan penanggulangan Covid-19.
“Hingga Oktober 2021, progresnya 0,55 persen,” kata Purwati, Jumat (15/10/21).
Efek Vaksinasi Moderna
Purwati mengakui, progres vaksinasi tahap III bagi nakes lebih lambat dibanding dosis I dan II. Penyebabnya ada pada efek vaksin moderna yang lebih berat dibanding jenis lainnya seperti Sinovac dan Astrazeneca.
“Saya sendiri sudah disuntik Moderna untuk dosis III pada hari Jumat kemarin. Rasanya tubuh ini lemas. Kemudian demam di hari Sabtu. Butuh istirahat. Memang tidak semua mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Tergantung fisik masing-masing,” kata Purwati.
Purwati menjelaskan, nakes saat ini masih disibukkan dengan pekerjaan melayani masyarakat.
Apabila mereka sampai sakit, pelayanan bakal terganggu. Sehingga Dinas Kesehatan Karanganyar memutuskan pemberian vaksin dosis III bagi nakes dilakukan pada akhir pekan. Tujuannya agar para nakes bisa istirahat tanpa terbebani tugas harian.
Baca juga:
Serapan DAK Fisik Karanganyar Hanya 30,12 Persen, Bukan Capaian Sebenarnya
“Hari Sabtu dan Minggu itu jatah pembagian libur. Misalnya mengalami KIPI, maka istirahat saja. Biasanya efeknya demam dan lemas. Tapi tergantung fisik masing-masing,” kata Purwati. (Lingkar News Network | Koran Lingkar Jateng)