Musim Penghujan, Kasus DBD Grobogan Meningkat

ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ISTIMEWA/LINGKARJATENG.ID)

ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). (ISTIMEWA/LINGKARJATENG.ID)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Grobogan saat ini mulai meningkat. Peningkatan kasus tersebut seiring dengan cuaca musim penghujan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten setempat  melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi penyebaran penyakit.

Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, Gunawan Cahyo mengatakan, kasus DBD pada bulan Januari hingga November 2021 terdapat 178 kasus.

Jumlah kasus tersebut tertinggi pada September yakni sebanyak 37 kasus dan Oktober sebanyak 44 kasus.  

“Peningkatan sampai Minggu ke 44 atau sampai akhir Oktober kemarin ada 178 akumulasi dari awal tahun. Kalau untuk bulan September 37 kasus, bulan Oktober 44 kasus,” ujar Gunawan.

Gunawan menjelaskan, data grafik 5 tahunan yang dimiliki setiap musim penghujan, kasus DBD di wilayah Kabupaten Grobogan memang mengalami kenaikan.

Tercatat setiap bulan Maret hingga September terdapat kenaikan, sedangkan kasus DBD mulai turun bulan April hingga Agustus.

“Sementara untuk mencegah penyebaran DBD ini, bisa dilakukan dengan  membasmi Sarang Nyamuk (PSN), melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB), larvasidasi di wilayah masing-masing, dan dengan pelaksanaan pengasapan (fogging) pada lokasi yang ditemukan kasus DBD,” jelasnya.

Menurutnya, upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bisa langsung diterapkan di tingkat rumah tangga, dengan menutup bak-bak air tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk. Selain itu, untuk di bak-bak air kecil dengan menaburi obat pembasmi nyamuk (abate).

Sementara untuk bak-bak tempat penampungan air besar, untuk pemakan larva nyamuk bisa dengan menebar benih ikan cupang atau ikan kepala timah.

“Imbauan ke masyarakat untuk mencegah DBD itu kuncinya adalah di tingkat rumah tangga harus melakukan kegiatan bersih-bersih PSN, pemberantasan sarang nyamuk menutup tempat air yang menjadi sarang larva,” ungkapnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version