PATI, Lingkarjateng.id – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Harmusa Oktaviani menggelar sosialisasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Aula Gatrary Jalan Syeh Jangkung Pati.
Acara diikuti ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tokoh masyarakat dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Turut hadir pula Agus Seno Aji Kepala Divisi implementasi KEKDA KPWBI Provinsi Jawa tengah dan Febrina Kepala Tim implementasi Kebijakan SP Dan Pengawasan PUR.
Sementara Dalam acara itu Turut hadir pula Hadi kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Pati Dan Ariep Budiarto Dirut BPR Bank Daerah pati .
Dalam kesempatan itu, Harmusa menegaskan pentingnya pembayaran non tunai melalui QRIS karena lebih efektif dan aman.
Semua UMKM harus segera memiliki Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) karena sangat bermanfaat dalam proses transaksi keuangan dan pengembangan usaha UMKM.
Sistem pembayaran dengan QRIS sangat mempermudah masyarakat utamanya Bagi UMKM dalam proses transaksi,” ujar Harmusa Oktaviani Anggota Komisi XI DPR RI.
Sementara Kepala Divisi implementasi KEKDA KPwBI Provinsi Jawa tengah Agus Seno Ajii Menjelaskan bahwa penggunaan QRIS untuk menjawab tuntutan zaman dalam bertransaksi jual beli.
Oleh karena itu Dalam perkembangan alat pembayaran non tunai saat ini telah berevolusi secara pesat seiring berkembangnya ekonomi dan keuangan digital 4.0.
Tak hanya Bank indonesia (BI) Telah gencar melakukan sosialisasi Diberbagai lapisan masyarakat untuk menggunakan QRIS.
Karena QRIS merupakan standar QR yang mengintegrasikan seluruh platform aplikasi pembayaran digital yang diterbitkan oleh seluruh penyedia jasa sistem pembayaran.
Sehingga Dengan sistem QRIS, pelaku UMKM dapat menerima pembayaran dari seluruh aplikasi sistem pembayaran digital,” jelasnya.
Lebih lanjut,Pihaknya Menambahkan manfaat yang Di dapatkan dari penggunaan QRIS antara lain; transaksi aman, cepat, convenience dan efisien, transaksi tercatat secara historis, Dan juga Mampu membantu Mengontrol terhadap pengeluaran, Serta mengurangi risiko uang tunai hilang atau dicuri. serta mengurangi risiko pembayaran dengan uang palsu. Prie