GROBOGAN, Lingkarjateng.id– Pemerintah Kabupaten Grobogan telah banyak melakukan pembangunan infrastruktur berbagai bidang, dimana hal ini dilakukan untuk kemajuan Kabupaten setempat yang berdampak baik kepada masyarakat.
Dimana beberapa program yang dijalankan yakni pembangunan jalan, jembatan, pembangunan sistem drainase perkotaan, normalisasi/restorasi sungai, pembangunan embung, dan penampungan air, pembangunan perkuatan tebing, pembangunan bendung irigasi, peningkatan jaringan irigasi permukaan, penetapan kebijakan dalam rangka pelaksanaan penata ruang.
Pembangunan dari berbagai bidang ini sesuai dengan visi misi Bupati Grobogan, yakni Menuju Masyarakat Grobogan yang Semakin Sejahtera, Berdaya Saing, Beriman, dan Berbudaya. “Mudah-mudahan tahun yang ke- 296 ini lebih baik lagi, gemah ripah loh jinawi, dengan Grobogan yang sejahtera secara utuh dan menyeluruh. Termasuk visi-misi saya, Grobogan Sejahtera Berdaya Saing Beriman dan Berbudaya,” ucap Bupati Grobogan Sri Sumarni saat mengikuti serangkaian peringatan Hari Jadi Grobogan ke-296 baru-baru ini.
Wakil Bupati Grobogan, Launching Desa Berbasis Digital
Perlu diketahui Pemkab Kabupaten Grobogan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (DPUPR) Kabupaten Grobogan pada tahun 2021 lalu, Dinas tersebut telah melakukan proyek pembangunan dengan peningkatan jalan.
Seperti pembangunan dengan peningkatan jalan Bendung-Mojo (Dak Jalan Reguler dengan anggaran sekitar Rp 8,7 miliar, selanjutnya peningkatan Jalan Pengkol-Bendungan (Dak Jalan Reguler) dengan anggaran sekitar Rp 2,1 miliar. Kemudian peningkatan Jalan Manggarmas-Pahesan (Dak Jalan penugas) dengan anggaran sekitar Rp 7,9 milar.
Kemudian Jalan Dimoro-Sedadi sekitar Rp 7 miliar, peningkatan Jalan Geyer Jambangan sekitar Rp 3,8 miliar. Kemudian peningkatan jalan Tegowanu Tunjungharjo dengan anggaran sekitar Rp 7 miliar. Peningkatan jalan Tuko-Mlowo Rp 10 miliar.
“Untuk proyek pembangunan jalan (anggarannya sebesar) Rp 83,9 miliar. Dana tersebut terdiri dari Rp 18 miliar DAK, Rp 27,8 miliar Banprov. Sisanya Rp 24 miliar DAU. Kalau DAU terdiri dari talud dan jalan,” jelas Ujar Sekertaris DPUPR Grobogan Wahyu, saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.
Menurut Wahyu, jalan yang baik diperlukan masyarakat Grobogan untuk menjalankan aktivitasnya. Akses jalan yang bagus juga penting untuk percepatan perekonomian, salah satunya untuk akses pertanian, seperti untuk mengangkut padi, bahan pangan, dan sebagainya. “Harapannya dengan perbaikan jalan akan memberikan kemudahan mobilitas masyarakat akses perekonomian. Kesejahteraan bisa meningkat,” jelasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)