Ikuti Google Maps, Warga Tangerang Malah Nyasar di Persawahan Tegowanu Grobogan

Mobil nyasar di Grobogan

Petugas Polsek Tegowanu bersama BPBD Grobogan dan warga saat mengevakuasi mobil yang tersesat di area persawahan setempat pada Sabtu, 14 Desember 2024. (Dok. BPBD Grobogan/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Nasib apes menimpa Muh. Ragil Syaban (36) warga Kelurahan Sudimara, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Alih-alih mempermudah perjalan mengikuti aplikasi Google Maps, ia malah harus menginap semalaman di dalam mobil di tengah sawah Desa Tajemsari-Desa Tunjungharjo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, pada Jumat malam, 13 Desember 2024.

Muh. Ragil Syaban menceritakan kronologi dirinya tersesat di persawahan di Kabupaten Grobogan bermula ketika dia ingin pergi ke Kabupaten Demak. Saat itu dia hendak mencari ATM terlebih dulu ke wilayah Tegowanu. Akhirnya dia membuka Google Maps dan mengikuti petunjuk jalan.

“Waktu itu ada pilihan lebih dekat setengah jam, harus putar balik ke kiri. Saya ikuti saja. Pas masuk gangnya kondisi belum hujan jadi jalan belum lembek. Pas di tengah jalan malah hujan deras, nggak lama ban kiri masuk kubangan dan terperosok,” kata Ragil pada Minggu, 15 Desember 2024.

Menurutnya, jalan tersebut berada di antara area persawahan dan sungai.

“Sempat jalan maju ke depan, gelap dan tidak menemukan permukiman warga. Akhirnya kembali lagi ke tempat yang tadi,” ungkapnya.

Ragil sempat mencari pertolongan dengan menghubungi beberapa rekannya. Sampai akhirnya sekitar pukul 01.30 WIB pada Sabtu, 14 Desember 2024, dia melihat tiga warga yang sedang nongkrong di persawahan. Para pemuda tersebut pun mendatangi Ragil untuk menawarkan bantuan.

“Bingung juga mau nolong gimana, kemudian satu pemuda nemenin saya tidur di mobil. Karena nggak tega melihat saya sendirian dengan kondisi yang seperti ini,” imbuhnya.

Pagi harinya, pemuda tersebut izin pulang ke rumah dan berusaha mencari bantuan. Namun, warga setempat rata-rata petani sehingga tak bisa membantu evakuasi.
Ragil pun sempat inisiatif melakukan berbagai cara sambil menunggu bantuan datang.

Sampai siang tak kunjung datang bantuan, Ragil mencoba mencari informasi di media sosial untuk menemukan nomor telepon darurat.

“Ketemu telepon 112, saat itu sudah pukul 10.00 WIB. Bantuan datang sekitar pukul 12.30 WIB rombongan Polsek Tegowanu, disusul komunitas jeep (offroad) dan BPBD Demak,” jelasnya.

Evakuasi mobil Ragil pun membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Kapolsek Tegowanu, Iptu Setyo Budi, mengatakan bahwa ketika mendapati adanya laporan kejadian tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.

“Kejadian ini menjadi pengingat bagi pengguna jalan untuk lebih berhati-hati. Terutama ketika mengikuti petunjuk navigasi. Kami menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi jalan dan cuaca. Periksa ulang rute yang akan dilalui untuk menghindari kejadian serupa,” tegasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version