DEMAK, Lingkarjateng.id – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana merencanakan bakal melakukan normalisasi Sungai Juwana dan Pintu Air Bendung Wilalung agar dapat berfungsi maksimal dalam hal pembagian air.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrochman saat hadir dalam kegiatan sosialisasi dan konsolidasi Flood Management in Nort Java Project wilayah Kabupaten Demak, di Gedung Grhadika Bina Praja, pada Selasa 11 Februari 2025 lalu.
Dia menyampaikan, bahwa kegiatan normalisasi Sungai Juwana dan Pintu Air Bendung Wilalung tersebut akan dilakukan setelah proses normalisasi Sungai Wulan rampung.
Sungai Juwana mengalami sendimentasi yang cukup parah, bahkan sampai menutupi beberapa pintu air di Bendung Wilalung sehingga menyebabkan pembagian air tidak dapat berfungsi secara maksimal.
“Wilalung kedepan ada rencana untuk Sungai Juwana yang ke arah Pati. Selanjutnya akan normalisasi juga Sungai Wulan,” kata Fikri.
Pihaknya menyebutkan di Bendung Wilalung sendiri ada sebanyak 11 pintu air, dengan rincian 9 pintu mengarah ke Sungai Juwana dan 2 pintu mengarah ke Sungai Wulan.
Namun, pintu yang mengarah ke Sungai Juwana hanya ada sekira 3 pintu yang masih difungsikan, tapi yang kerap dioperaikan hanya 1 pintu. Bahkan di sana ada salah satu pintu yang ditutup permanen menggunakan beton.
Berbeda halnya dengan 2 pintu air yang mengarah ke Sungai Wulan yang sudah tidak bisa berfungsi, namun pintu itu terbuka dengan kondisi mengangah lebar, sehingga tidak bisa mengontrol ketika debit air sedang tinggi.
Sementara itu, Sekda Demak, Akhmad Sugiharto berharap BBWS Pemali Juana mengambil langkah untuk melakukan upaya perbaikan di Pintu Bendung Wilalung, sehingga pembagian air bisa berfungsi secara maksimal. Sebab, debit air di Sungai Wulan yang tinggi menjadi momok menakutkan bagi masyarakat terkhusus yang dilintasi sungai tersebut.
“Kami harap BBWS mempertimbangkan kondisi pintu di Bendung Wilalung, karena saat ini beberapa pintu yang ada di sana tidak bisa berfungsi secara maksimal dalam hal pembagian air,” katanya.
Seperti diketahui, Bendung Wilalung berada diantara dua kabupaten, yakni Desa Wilalung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak dan Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Selain berfungsi untuk membagi air ke Sungai Wulan dan Juwana, Bendung tersebut juga menjadi akses untuk menuju dua kabupaten tersebut. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)