DEMAK, Lingkarjateng.id – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak kini semakin meluas. Akibatnya, ribuan rumah warga di puluhan desa di tiga kecamatan yakni Sayung, Karangtengah, dan Bonang pun tergenang air.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 20 desa yang terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan di Kota Wali. Selain itu, kondisi banjir juga diperparah dengan saluran drainase yang kurang maksimal dan naiknya air laut ke permukaan.
Adapun desa yang terdampak banjir karena genangan air di Kecamatan Sayung meliputi Desa Sayung, Kalisari, Loireng, Prampelan, dan Tambakroto. Kemudian Desa Purwosari, Tugu, Timbulsloko, dan Sidorejo banjir disebabkan oleh rob.
Di Kecamatan Karangtengah, yang masih tergenang air meliputi Desa Batu, Wonoagung, Rejosari, Wonokerto, dan Wonowoso.
Sementara di Kecamatan Bonang, meliputi Desa Krajanbogo, Karangrejo, Kembangan, Sumberejo. Sementara dua desa yakni Desa Purworejo dan Gebang terdampak banjir yang disebabkan oleh air rob.
“Banjir berdampak pada 14.302 Kartu Keluarga (KK) atau 53.489 jiwa, dan merendam 4.508 rumah warga, 37 sekolah dan sejumlah fasilitas umum lainya,” kata Haris dalam laporannya pada Jumat, 7 Februari 2025.
Banjir juga menyebabkan terganggunya aktivitas warga lantaran akses jalan alternatif Desa Kalisari menuju Genuk lumpuh akibat genangan air yang masih tinggi.
Menurut Haris, kondisi cuaca ekstrem dengan intensitas curah hujan tinggi serta hujan lebat seharian pada Kamis, 6 Februari 2025, menyebabkan genangan air di wilayah terdampak mengalami peningkatan.
Saat ini ada sebanyak 12 pompa ditempatkan di sejumlah titik yang difungsikan untuk proses percepatan penanganan banjir atau genangan air di wilayah terdampak.
“Pompa dari BPBD Demak, BPBD Provinsi, BBWS dan pompa milik pemdes setempat sudah dikerahkan untuk percepatan penanganan,” tuturnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak juga telah melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak, seperti pemeriksaan kesehatan, pengiriman air bersih, dropping logistik, hingga pendampingan psikososial terhadap warga yang sedang mengungsi. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)