Awas Bahan Makanan Mengandung Formalin dan Boraks, Ini Cirinya

SIDAK: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edi Widayat bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisiona; menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. (Dok. Dinas Kesehatan Blora/Lingkarjateng.id)

SIDAK: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edi Widayat bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisiona; menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. (Dok. Dinas Kesehatan Blora/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id Sub Koordinator Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Alat Kesehatan (Farmakes) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Nora Sutresmiyanti mengimbau masyarakat untuk mengenali dan mewaspadai bahan pangan yang dijual di pasar-pasar tradisional.

Nora menyebut, ada beberapa tanda yang bisa dilihat secara kasat mata bahan makanan, khususnya seafood, yang mengandung formalin.

“Biasanya tampilannya lebih bersih, mengkilap, dan tidak dihinggapi lalat satu pun. Itu tanda awal yang bisa dikenali tanpa melalui uji laboratorium,” ujar Nora, Selasa, 2 April 2024.

Sejumlah bahan makanan yang potensi diberi formalin adalah teri kering, cumi kering, panggang, dan pindang. Beberapa makanan laut itu jika tidak dihinggapi lalat atau sejenisnya bisa dipastikan mengandung zat berbahaya.

“Teliti sebelum membeli agar tidak membahayakan bagi kesehatan keluarga,” imbaunya.

Selain makanan laut, kata Nora, makanan yang terindikasi mengandung boraks juga harus diwaspadai. Biasanya banyak terdapat pada mie basah.

“Kami juga mengimbau kepada pada produsen dan penjual agar tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya yang bisa mengancam kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya,” tuturnya.

Ia mencontohkan kerupuk dalam kemasan yang bermerek kerupuk Pentil. Jika dalam satu kemasan warnanya berbeda-beda, ada yang merah muda dan merah pekat biasanya di situ pencampuran warnanya tidak rata.

“Kalau ada senter yang biasa digunakan menerawang uang pecahan kertas, di situ akan sangat jelas terlihat. Yang menyala seperti ada api-api mencolok itu biasanya pewarna tekstil,” jelasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version