Wisata Religi Kudus, Museum Gusjigang Sajikan Kota Kudus Tempo Dulu

Wisata-Religi-Kudus,-Museum-Gusjigang-Sajikan-Kota-Kudus-Tempo-Dulu

MENYAJIKAN: Kaligrafi berbentuk bunga yang berada di salah satu ruang Museum Gusjigang, Kudus. (Instagram @fransiskatan/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.idKehadiran Museum Gusjigang, mampu menginspirasi generasi milenial untuk tetap mengkaji dan menarik pelajaran dari nilai-nilai sejarah dan seni budaya di tengah kehidupan yang serba digital.

Di Museum Gusjigang, kamu bisa menemukan koleksi diorama yang menggambarkan kehidupan tempo dulu hingga para tokoh yang ada di Kudus. Meskipun Museum Gusjigang tidak terlalu besar, tapi isi dari museum sangat keren, seperti miniatur Kota Kudus.

Bagi kamu yang suka berkunjung ke tempat bersejarah atau kamu suka budaya dan literasi, Museum Gusjigang bisa kamu jadikan pilihan untuk mengisi liburanmu. Selain kamu bisa mengetahui sejarah Kota Kudus, Museum Gusjigang juga mempunyai spot-spot foto yang instagramable.

5 Objek Wisata Religi di Kudus, Ini Rekomendasinya

Apa itu Gusjigang?

Museum Gusjigang ini berada di Jalan Sunan Muria nomor 33, Kudus. Tahukah kamu, Gusjigang sebenarnya memiliki kepanjangan. Gus itu bagus akhlaknya. Ji yang berarti pandai mengaji. Sedangkan, Gang itu berarti pintar berdagang.

Maksudnya adalah ketiganya menjadi tuntunan masyarakat agar mempunyai tekad untuk mempunyai kepribadian yang bagus, mau mengaji, dan mau berusaha atau berdagang.

Menengok ke dalam Museum Gusjigang

Di setiap ruang Museum tersebut saling berkaitan dengan nama Gusjigang. Ruang pertama di Museum Gusjigang ada ruang kaligrafi, di mana terdapat banyak karya kaligrafi dan karya puisi dari tokoh cendekiawan seperti Emha Ainun Najib, Sosiawan Leak hingga Lukman Hakin Saifudin.

Kamu juga akan disambut dengan nuansa kuning emas. Ornamen dindingnya pun berupa motif geometri yang sangat cantik. Di tengahnya, ada kaligrafi yang berbentuk bunga. Kaligrafi ini terbuat dari bahan tembaga dan kuningan. Lalu, kamu juga akan menjumpai gambar dan penjelasan singkat tentang beberapa tokoh terkemuka di Kudus, seperti Sunan Kudus, Sunan Muria, Kiai Telingsing, dan Sodrokartono. Selain itu, di sana juga terdapat replika Ka’bah.

Selain itu, kamu juga bisa pergi ke photo booth pakaian adat Kudus, lho. Jangan lupa foto pakai baju adat Kudus, ya.

Di sana juga ada spot foto replika tentang usaha dan perdagangan seperti membuat jenang, membuat rokok, dan ada juga seni ukir.

Kamu juga bisa mengunjungi ruang Trilogi Ukhuwah. Di dalam ruang Trilogi Ukhuwah, dimaksudkan untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di ruangan ini, kamu bisa belajar untuk saling menghormati dan bertoleransi.

Selanjutnya ada ruangan galeri Al-Quran dan Asmaul Husna. Ruangan ini dimaksudkan untuk memberikan penanaman kepada pengunjung agar selalu bersyukur dan cinta Al-Quran. Di ruangan ini, kamu bisa menjumpai berbagai macam Al-Quran dengan berbagai ukuran. Ada yang berukuran besar dan mini.

Di sana terdapat satu Al-Quran berukuran besar yang dikelilingi oleh tujuh Al-Quran kuno. Ketujuh Al-Quran tersebut merupakan Al-Quran kuno daun lontar, Al-Quran bahan kulit sapi, Al-Quran mini Istambul Turki, Al-Quran sampul pintu Ka’bah, Al-Quran bahan kertas kuno, Al-Quran kuno dari surau, dan Al-Quran kuno dari pesantren.

Ternyata, Al-Quran yang terbuat dari daun lontar tersebut diperkirakan berusia sekitar 300 tahun. Ajaibnya, A-Quran tersebut masih dalam kondisi utuh hingga saat ini. Al-Quran ini ditulis dengan teliti di atas daun lontar kering dengan menggunakan pengutik, yaitu semacam alat khusus logam jarum yang dipanaskan. Zaman dulu, alat ini dipakai secara tradisional untuk menorehkan tulisan aksara kawi.

Yang tak kalah menarik adalah di ruangan paling belakang. Di sana kamu bisa menjumpai replika Kudus tempo dulu. Di sana terdapat omah kapal, rumah kembar, stasiun kereta Kudus, dan patung tokoh Nitisemito yang merupakan pengusaha rokok asal Kudus. Harga tiket masuk Museum Gusjigang pun sangat terjangkau, hanya dengan membayar Rp10.000 saja kamu sudah bisa menikmati wisata religi Kudus di Museum Gusjigang. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version