Lingkarjateng.id – Banjir merupakan peristiwa ketika air menggenangi suatu wilayah tertentu yang biasanya tidak digenangi air dalam jangka waktu tertentu. Banjir biasanya terjadi karena curah hujan terus menerus dan mengakibatkan meluapnya air sungai, danau, laut atau drainase karena jumlah air yang melebihi daya tampung media penopang air dari curah hujan tadi.
Selain itu, curah hujan yang tinggi juga bisa disebabkan oleh ulah manusia. Misalnya berkurangnya kawasan resapan air karena alih fungsi lahan dan perilaku membuang sampah sembarangan.
Berikut ini ada beberapa tips siaga menghadapi bencana banjir menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Berdasarkan buku panduan siaga bencana dari BNPB, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan ketika prabencana, saat bencana terjadi, dan pasca bencana.
Prabencana
Menurut BNPB, siaga menghadapi bencana banjir fase prabencana yaitu:
- Mengetahui tingkat kerentanan tempat tinggal kita, apakah berada di zona rawan banjir atau tidak.
- Mengetahui saluran dan jalur yang sering dilalui banjir dan aoa dampaknya untuk rumah kita.
- Melakukan persiapan untuk evakuasi, termasuk memahami rute dan daerah yang lebih tinggi.
- Membuat persiapan untuk hidup mandiri selama sekurangnya tiga hari, misalnya tas siaga bencana, penyediaan makanan, dan air minum.
- Mengetahui bagaimana mematikan air, listrik, dan gas.
- Berkaitan dengan harta dan kepemilikan, maka kita bisa membuat catatan harta, mendokumentasikannya dalam foto, dan simpan dokumen tersebut di tempat yang aman.
- Mempertimbangkan asuransi banjir.
Saat Bencana
Menurut BNPB, siaga menghadapi bencana banjir yaitu:
- Segeralah evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
- Simaklah informasi mengenai banjir untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
- Matikan semua jaringan listrik apabila ada instruksi dari pihak berwenang.
- Bersihkan dan siapkan penampungan air untuk berjaga-jaga seandainya kehabisan air bersih.
- Waspada saluran air atau tempat melintasnya air yang kemungkinan akan dilalui oleh arus yang deras karena kerap kali banjir bandang tiba tanpa peringatan.
- Apabila harus bersiap untuk evakuasi, jangan lupa amankan rumah. Jika masih tersedia waktu, tempatkan perabot di luar rumah atau di tempat yang aman dari banjir. Barang yang lebih berharga diletakkan pada bagian yang lebih tinggi di dalam rumah.
- Ketahui risiko banjir di tempat tinggal. Misalnya banjir bandang dapat terjadi dengan atau tanpa peringatan saat hujan.
Pasca Bencana
Menurut BNPB, siaga menghadapi bencana banjir fase pasca bencana yaitu:
- Hindari air banjir karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman kesetrum.
- Waspada dengan instalasi listrik.
- Hindari air yang bergerak.
- Hindari area yang airnya baru saja surut karena jalan bisa saja amblas.
- Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak yang berwenang membutuhkan sukarelawan.
- Perhatikan kesehatan dan keselamatan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika terkena air banjir.
- Buang makanan yang terkontaminasi air banjir.
- Bersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah dari sisa-sisa kotoran setelah banjir.
- Lakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Itulah beberapa informasi siaga menghadapi bencana banjir yang dikutip dari Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari BNPB. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)