Lingkarjateng.id – Kata kecantikan selalu identik dengan perempuan dengan wajah rupawan. Oleh sebab itu tak sedikit perempuan yang berusaha ingin tampil cantik dengan melakukan berbagai perawatan.
Namun, di tengah semua itu selalu ada mitos-mitos tentang kecantikan yang membuat perempuan jadi salah kaprah dalam melakukan perawatan.
Dokter kecantikan, dr. Abelina D Fitria mengupas sejumlah mitos dan fakta yang beredar soal kecantikan di media sosial. Ada yang benar, namun ada juga yang harus diluruskan.
1.Kulit Berminyak Tak Perlu Pelembap
Mitos kecantikan pertama, banyak yang percaya bahwa jenis kulit berminyak tidak perlu menggunakan pelembap karena dapat menyebabkan produksi minyak pada wajah semakin parah. Menurut dr. Abelina, pernyataan ini keliru karena pelembap berfungsi menghidrasi kulit. Proses hidrasi berkaitan dengan kadar air di kulit wajah, bukan kadar minyak.
“Kesalahpahaman yang sering terjadi adalah pelembap sebagai skincare akan menyebabkan kadar minyak di wajah semakin bertambah. Faktanya, justru kadar minyak malah akan meningkat ketika wajah tidak terhidrasi dengan baik,” kata dr. Abelina.
2.Tak Perlu Pakai Sunscreen di dalam Ruangan
Mitos kecantikan kedua, sunscreen atau tabir surya tidak diperlukan ketika beraktivitas di dalam ruangan. Faktanya, memakai sunscreen itu wajib hukumnya bahkan ketika di dalam ruangan. dr. Abelina mengatakan bahwa sinar matahari mengandung gelombang radiasi UVA dan UVB yang dapat menembus jendela, maka sunscreen penting digunakan meski beraktivitas di dalam rumah.
“Untuk menangkal sinar UVA dan UVB, pakai sunscreen berformula multi-spectrum atau broad-spectrum. Kulit orang Indonesia cukup memilih sunscreen dengan SPF 30-50 PA++++,” ujarnya.
3.Pasta Gigi untuk Obati Jerawat
Banyak perempuan percaya sensasi dingin pasta gigi bisa mengobati jerawat yang sedang meradang. Oh, no! Ini adalah mitos kecantikan yang salah kaprah. Pernyataan ini tidak tepat karena karena kandungan di pasta gigi justru bisa menyebabkan iritasi di wajah. Artinya, jerawat bisa menjadi lebih parah.
“Kenali dulu jenis jerawat sebelum melakukan perawatan. Pertama, beruntusan, disebabkan faktor lingkungan dan makanan. Selain itu ada cystic acne yang bersifat genetik,” jelasnya.
Mengatasi jerawat itu tidak bisa dipukul rata dengan satu jenis skincare. Kamu perlu mengenal jenis jerawat pada wajahmu.
“Atasi jerawat beruntusan dengan memakai makeup dan skincare sesuai jenis kulit. Kebersihan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan. Untuk memulihkan cystic acne, konsultasi dahulu dengan dokter agar mendapatkan skincare yang tepat. Hindari juga konsumsi makanan dan minuman olahan serta yang memiliki kadar gula tinggi seperti manisan dan soda,” imbuhnya.
Skincare yang mengandung parfum atau pewangi tidak dianjurkan untuk kulit berjerawat. Selain parfum, skincare yang mengandung essential oil juga tidak dianjurkan karena kedua bahan tersebut berpotensi untuk membuat kulit stres sehingga merusak skin barrier.
4.Efektivitas Skincare Tergantung Harga
Ada harga ada barang, alias harga yang lebih mahal sudah pasti kualitasnya lebih baik. Ternyata hal ini tidak berlaku untuk skincare.
“Produk perawatan kulit yang baik adalah yang disesuaikan dengan tipe dan kondisi kulit. Banyak produk lokal perawatan kulit dengan harga terjangkau yang tidak kalah saing dengan produk buatan luar negeri karena terdapat kandungan yang terbukti efektif untuk merawat kulit,” terang dr. Abelina.
Jadi, untuk mendapatkan kulit wajah yang cantik itu butuh perawatan yang telaten, menggunakan produk sesuai jenis kulit, dan menjaga pola makan dan hidup sehat. Sebab pakai produk mahal sekalipun kalau tidak sesuai dengan jenis kulit apalagi dibarengi dengan kebiasaan pola hidup tak sehat ya berakhir percuma. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)