Penerapan Metode Project Based Learning untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik SMK dalam Memilih Pendidikan Lanjutan (Dunia Kuliah)

Guru BK SMK Negeri 2 Cilacap Jawa Tengah

*Oleh: Laela Suhartanti, S.Pd, Guru BK SMK Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah.

PROJECT Based Learning (PJBL) merupakan salah satu metode pembelajaran yang berorientasi pada kegiatan sebagai media dalam mendapatkan informasi. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Metode Project Based Learning (PJBL) dapat diterapkan pada pelaksanaan layanan bimbingan konseling dengan strategi bimbingan klasikal.

Bimbingan klasikal adalah kegiatan bimbingan yang dirancang dengan mengadakan pertemuan secara tatap muka dengan konseli berbasis kelas (Depdiknas, 2008).

Bimbingan kelas (klasikal) juga dipahami sebagai program yang dirancang oleh konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas (Santoso dalam Sigit Hariyadi: 2019).

Strategi bimbingan klasikal dengan metode berbasis proyek memberikan kesempatan kepada pendidik untuk melaksanakan layanan dikelas dengan menggunakan desain proyek sebagai media pemberian pemahaman tentang materi yang diberikan.

Dalam penerapannya, bimbingan klasikal metode Project Based Learning (PJBL) memiliki berbagai keuntungan diantaranya meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar dengan aktif, dengan mencari informasi dari media sekitar demi mendapatkan informasi yang bermakna, meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyelesaian suatu masalah, mendorong peserta didik untuk aktif dalam berkomunikasi antar anggota kelompok, serta membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan.

Namun disisi lain, penerapan metode Project Based Learning (PJBL) memiliki beberapa kelemahan, diantaranya membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan pemecahan masalah, ada kemungkinan salah satu peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok sehingga yang melakukan pekerjaan hanya beberapa anggota kelompok saja, dan banyak pendidik yang masih nyaman menerapkan metode pembelajaran tradisional seperti ceramah atau diskusi.

Salah satu contoh penerapannya yaitu pada penyampaian materi dengan topik pemahaman karir dalam memilih sekolah lanjut bagi peserta didik tingkat SMK.

Sekolah menengah kejuruan  (SMK) adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang merupakan lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat dan mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dengan berbekalkan keahlian. Namun tak jarang diantara peserta didik SMK ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut.

Karena berorientasi pada dunia kerja, informasi terkait pendidikan lanjut (dunia Perkuliahan) jarang diberikan. Untuk menyikapi kurangnnya informasi terkait pendidikan lanjut (dunia Perkuliahan), Guru BK memberikan layanan BK dengan strategi bimbingan klasikal menggunakan metode project based learning (PJBL).

Penerapan dari metode ini diawali dengan pengenalan masalah. Pendidik akan memunculkan suatu pertanyaan terkait bagaimana cara masuk perguruan tinggi dan bidang studi mana yang sesuai dengan jurusan yang dimiliki oleh peserta didik.

Kemudian pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, dimana setiap anggota kelompok memiliki tugas serta peran masing-masing kemudian dilanjutkan dengan kegiatan merancang perencanaan proyek.

Proyek yang dirancang yaitu membuat kliping tentang “Cara memasuki PTN/PTS serta Macam-Macam PTN/PTS beserta bidang studinya”. Setelah disetujui rancangan proyek yang akan dikerjakan, pendidik beserta peserta didik membuat kesepakatan waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Langkah selanjutnya pada penerapan metode project based learning (PJBL) yaitu pelaksanaan dan monitoring proyek. Pendidik dapat memantau dan memonitor pelaksanaan serta kemajuan proyek peserta didik melalui grup whatsapp.

Setelah waktu yang disetujui berakhir dan proyek sudah jadi, perwakilan dari anggota kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Pendidik mempunyai tugas untuk memberikan penguatan terhadap hasil presentasi setiap kelompok. Setelah semua anggota kelompok selesai mempresentasikan hasil proyeknya, diadakan evaluasi pengalaman peserta didik terhadap proyek yang dikerjakan serta tentang informasi yang diperoleh oleh peserta didik.

Daftar Pustaka:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Diperbanyak oleh Jurusan PPB FIP UPI untuk lingkungan terbatas.

Sigit Hariyadi, S.Pd.,M.Pd. 2019. Strategi Layanan Dasar, Perencanaan individual, dan dukungan sistem. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Exit mobile version