Meningkatkan Aktivitas Peserta Didik melalui PBL

POTRET: Guru SMP Negeri 1 Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Dete Hudini Santika Aprianti, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

POTRET: Guru SMP Negeri 1 Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah, Dete Hudini Santika Aprianti, S.Pd. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

*Oleh: Dete Hudini Santika Aprianti, S.Pd. Guru SMP Negeri 1 Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah

PEMBELAJARAN pada jenjang SMP menuntut kesiapan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran guru dituntut kreatif dalam memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa yang akan mempengaruhi pada hasil belajarnya. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran, guru harus menerapkan model pembelajaran salah satunya melalui model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL) yang dapat meningkatkan aktivitas peserta didik.

Penerapan model pembelajaran PBL dapat diterapkan salah satunya pada mata pelajaran seni budaya. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Pengembangan desain kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintaks PBL. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model PBL, dapat meningkatkan aktivitas dalam proses belajar dan hasil belajar peserta didik yang lebih baik. Contoh aktivitas peserta didik diantaranya mengamati sajian masalah, mencari bahan ajar dari sumber lain yang belum dimiliki, diskusi kelompok, presentasi, memberikan tanggapan atau mengajukan pertanyaan hasil diskusi teman kelompok lain, dan peserta didik dapat melalukan refleksi secara lisan di depan kelas.

Media pembelajaran yang digunakan harus kreatif dan inovatif dengan membuat  media pembelajaran berupa PPT atau melalui aplikasi canva yang menyenangkan untuk dapat menarik perhatian peserta didik dalam bentuk tayangan. Hal ini diharapkan dapat membuat peserta didik senang dan tidak bosan karena dengan media PPT atau canva yang menampilkan rangkaian kegiatan pembelajaran yang terdapat gambar-gambar yang menarik dan colourfull sehingga dapat menarik perhatian peserta didik. Hasil dari kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media PPT atau canva dapat menarik perhatian  dan antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran hal ini terlihat dari hasil observasi setelah kegiatan pembelajaran yang dapat menarik antusias peserta didik.

Exit mobile version