Mengenal Kabupaten Pati Lebih Dekat dari Lagu Campursari

PEMANDANGAN: Agro wisata kebun buah naga di Jolong, Tlogowungu, Pati. (Dok. TIC Patikab/Lingkarjateng.id)

PEMANDANGAN: Agro wisata kebun buah naga di Jolong, Tlogowungu, Pati. (Dok. TIC Patikab/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Nama Kabupaten Pati mungkin masih asing bagi sebagian orang. Daerah Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus lebih familiar di telinga masyarakat. Bahkan ada sebagian yang mengira bahwa Kabupaten Pati itu bagian dari Jawa Timur. Padahal, kota yang terletak berbatasan dengan Jepara, Kudus, Grobogan, dan Rembang ini punya berbagai kekayaan lokal yang menarik untuk dikulik.

Potensi wisata dan kekayaan daerah Kabupaten Pati bahkan disampaikan dalam bentuk lagu. Sejumlah lagu berikut ini memberikan gambaran untuk mengenal kota yang mempunyai slogan Bumi Mina Tani ini.

Pati Bumi Mina Tani

Masyarakat Kabupaten Pati sangat kental dengan tradisi dan  budaya lokalnya. Hal ini salah satunya tersalurkan dalam lagu-lagu campursari. Lagu berjudul Pati Bumi Mina Tani ciptaan Teguh Ribawanto ini diiringi irama campursari dan dibawakan oleh Yanti RCL.

Secara garis besar, lagu ini menceritakan Kabupaten Pati dari sudut pandang pada slogan Bumi Mina Tani. Bahwa Kabupaten Pati adalah daerah yang makmur di bidang pertanian, aman, tertib, juga indah.

Lagu campursari berjudul Pati Bumi Mina Tani ini merangkum gambaran Kabupaten Pati secara lebih dalam.

Sinom Pati

Masih dengan musik campursari, kekayaan Kabupaten Pati dibawakan dalam satu lagu berjudul Sinom Pati karya Cak Dikin dan YS Tono serta dinyanyikan oleh Nonik Aprilia, Ririt dan Koor. Lagu ini sudah ada sejak Bupati Pati Tasiman masih memimpin bersama Ina Sukawati.

Di awal lagu, pendengar dikenalkan dengan berbagai oleh-oleh khas Pati mulai dari bandeng dari Juwana. Kemudian potensi komoditas ketela yang diolah menjadi tepung tapioca yang banyak ditemui di kecamatan Margoyoso. Kemudian olahan ketela menjadi tape yang dipopulerkan warga daerah Gembong. Lalu di daerah Pati Selatan, tepatnya daerah Karaban yang terkenal dengan home industry kapuk.

Dari sisi kuliner disampaikan ada nasi gandul dan soto kemiri, kopi Jolong. Kemudian potensi wisata di waduk Seloromo dan waduk Gunung Rowo. Wisata religi Syekh Jangkung dan Ronggo Kusumo, genuk kemiri. Lalu seni ketoprak dan tayub.

Soto kemiri

Lagu soto kemiri ciptaan YS Tono menceritakn lebih detail kuliner khas Pati satu ini.  Soto ayam kemiri dibuat dari bahan-bahan berkualitas dan dimasak dengan aneka rempah. Menggunakan ayam kampung yang disuwir-suwir. Selain itu cara penyajian soto kemiri sangat unik dan berbeda dari soto daerah lain. Nasi disiram kuah soto beberapa kali hingga gurih kuahnya meresap ke dalam nasi sehingga bisa dinikmati dengan lebih nikmat.

Gandul pati

Lagu gandul pati diciptakan Witono dan pertama kali dinyanyikan oleh Nonik Aprilia. Di dalam lagu tersebut dikatakan bahwa kuliner gandul khas Pati bisa ditemui di mana saja dan kapan saja, dari sore, tengah malam hingga pagi. Kuliner ini familiar di semua kalangan masyarakat  karena harganya yang murah dan sedap akan rempah-rempah. Mulai dari ketumbar, jinten, kecap, jahe, serta santan menjadikan kuliner ini terasa gurih manis dengan pilihan lauk empal, daging, bahkan tempe dan perkedel. (Lingkar Network | Ulfa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version