*Oleh: Sujadi, S.Pd, Guru SD Negeri Sinomwidodo 02, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
PEMBELAJARAN tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema yang dimaksud di sini adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang dipercakapkan.
Menurut Piaget (dalam Joni, 1996) anak dikelas awal SD berada pada masa rentang usia dini dan pada masa tersebut, kemampuan anak untuk bergaul dengan hal-hal yang bersifat abstrak pada umumnya baru terbentuk pada usia ketika mereka duduk di kelas terakhir SD dan berkembang lebih lanjut pada usia SMP.
Oleh sebab itu, pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptualnya, baik intra maupun antar bidang studi akan meningkatkan peluang bagi terjadinya pembelajaran yang lebih efektif.
Sejalan dengan pendapat di atas, Depdiknas (2006 : 1) mengatakan Sebagian besar SD tidak mampu menghubungkan antara pengetahuan yang dipelajari dengan cara menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan itu.
Oleh karena itu, melalui pembelajaran tematik diharapkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas awal SD dapat diatasi dengan baik.
Penulis sebagi Guru kelas 1 SD Negeri Sinomwidodo 02, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati. Menuturkan bahwa pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Menurut Winkel (dalam Sutikno, 2009:31) mengartikan pembelajaran sebagai seperangkat Tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik.
Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah suatu proses terjadinya interaksi antar pelajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu tertentu pula (Hamalik, 2007:162).
Penulis yang kesehariannya sebagai Guru kelas 1, tentu sangat identik dengan sikap yang sabar dan penuh dengan keikhlasan dalam menghadapi berbagai situasi siswa-siswi yang ada pada kelasnya.
Selain hal tersebut, beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam tahap persiapan pembelajaran tematik adalah Pemetaan Kompetensi Dasar, Penentuan Tema, Identifikasi dan Analisis Strandar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Kemudian Penetapan Jaringan Tema, Penyusunan Silabus, serta Penyusunyan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Metode tematik memang digunakan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran SD tingkat rendah, agar menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpang tindih materi.
Selain itu, memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Menurut Penulis, cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang untuk para siswa dan kaitan tema antar bidang studi akan sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman tersebut bagi mereka.
Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan tema antar bidang studi akan meningkatkan peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran tematik secara efektif akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan.
Dengan demikian pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks dengan cara pandang yang utuh. Dengan pembelajaran tematik ini diharapkan siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi yang ada di sekitarnya secara bermakna.
Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi juga disebutkan bahwa pada bagian struktur kurikulum SD/MI bahwa pembelajaran di kelas I sampai III dilaksanakan dengan pendekatan tematik, sedangkan di kelas IV sampai dengan kelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
Sesuai dengan pengalaman Penulis sebagai Guru senior di SD Sinomwidodo ini, menganggap bahwa pergantian kurikulum yang ada tak semata-mata berganti secara keseluruhan yang berada di dalamnya. Namun hanya berganti istilah saja, karena zaman semakin maju dan menyesuaikan kebutuhan Pendidikan di era sekarang.