Jangan Sampai Terjebak! Ini 7 Jenis Penipuan Digital dengan Modus Terbaru

ILUSTRASI: Seorang penjahat siber tengah berupaya melancarkan aksi penipuan digital. (Freepik/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Seorang penjahat siber tengah berupaya melancarkan aksi penipuan digital. (Freepik/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Dalam era digital yang terus berkembang, penipuan juga semakin canggih dan sering terjadi secara online. Penjahat cyber kini menggunakan berbagai modus operandi yang baru untuk menipu orang dan mencuri informasi pribadi mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis penipuan digital dengan modus terbaru yang perlu Anda waspadai.

Giveaway

Belakangan ini marak kasus penipuan digital dengan modus undian hadiah dan giveaway. Penjahat cyber menggunakan email, pesan instan, atau panggilan telepon untuk memberi tahu bahwa Anda telah memenangkan hadiah atau undian tertentu. Mereka meminta informasi pribadi atau pembayaran biaya pengiriman untuk mengklaim hadiah tersebut. Namun, sebenarnya tidak ada hadiah yang menunggu Anda, dan mereka hanya ingin mencuri uang atau informasi pribadi Anda.

Penipuan Iklan Online

Penjahat cyber sering menggunakan iklan online palsu untuk menipu orang dan mencuri informasi kartu kredit mereka. Mereka dapat membuat situs web palsu yang terlihat seperti situs web e-commerce yang terkenal, menawarkan produk dengan harga murah. Namun, setelah Anda melakukan pembayaran, mereka hanya menghilang tanpa mengirimkan barang yang Anda beli.

Teknik “CEO fraud” atau “pishing atasan”

Dalam penipuan ini, penjahat cyber mengirim email yang terlihat seperti berasal dari CEO atau atasan perusahaan Anda. Mereka meminta Anda untuk melakukan transfer dana atau mengungkap informasi rahasia. Modus operandi ini sangat meyakinkan karena mereka menggunakan teknik sosial rekayasa dan pengetahuan mendalam tentang struktur organisasi perusahaan.

Penipuan investasi kripto

Seiring dengan popularitas mata uang kripto yang terus meningkat, penipuan investasi kripto juga semakin marak. Penjahat cyber menawarkan kesempatan investasi palsu dengan janji keuntungan besar, namun sebenarnya mereka hanya mencuri uang Anda. Mereka dapat menggunakan situs web palsu, aplikasi palsu, atau pesan instan untuk menarik perhatian korban potensial.

Phishing Melalui Pesan Instan dan Media Sosial

Para penjahat cyber kini menggunakan pesan instan dan media sosial untuk melakukan phishing. Mereka mengirim pesan palsu yang terlihat seperti pesan resmi dari perusahaan atau teman Anda. Pesan tersebut mungkin berisi tautan yang mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi atau rincian kartu kredit.

Penipuan Akun Palsu

Penjahat cyber sering membuat akun palsu di platform media sosial, seperti Facebook atau Instagram, dengan tujuan menipu orang dan mencuri uang atau informasi pribadi. Mereka dapat menggunakan foto dan informasi yang dicuri dari akun nyata untuk membuat akun palsu yang terlihat meyakinkan.

Ransomware

Ransomware adalah jenis serangan malware di mana penjahat cyber mengenkripsi data dan menuntut pembayaran tebusan agar Anda bisa mendapatkan akses kembali ke data Anda. Modus operandi terbaru termasuk menggunakan e-mail phishing yang sangat meyakinkan atau memanfaatkan kelemahan dalam perangkat lunak yang tidak diperbarui untuk menyebarkan ransomware.

Untuk melindungi diri dari penipuan digital, penting untuk tetap waspada dan mengikuti praktik keamanan online yang baik. Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan, verifikasi keaslian situs web dan akun media sosial sebelum memasukkan informasi pribadi, dan perbarui perangkat lunak Anda secara teratur. Selalu ingat, jika sesuatu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu penipuan. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version