Oleh Lika Ana Sudarwati,S.Pd.SD, Guru SD Negeri 2 Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.
Ketika malam mulai menyapa dalam keheningan
Suara jangkrik berirama memecah kesunyian
Perlahan terdengar kidung dari kejauhan
Menyadarkan angan yang penuh ilusi
Memaksa membuka mata menyambut hari
Menata hati dalam ilusi yang tak bertepi
Merajut harapan yang terukir dalam obsesi
Menghadapi tipu daya yang sarat fatamorgana
Memaksa tanamkan pilar-pilar pancawarna
Memaksa bahu menjadi sandaran urusan duniawi
Ilusi kian tak bertepi dan bergerak semakin rapi
Memaksa anak manusia kehilangan pijakan
Berjalan tanpa arah yang jelas, tanpa haluan
Terus berlari dengan menggenggam selaksa mimpi
Melambai pada mayapada untuk memberi arti
Gemerlap hingar bingar duniawi
Menyelinap masuk dalam sukma yang penuh ilusi
Sinar horizon yang tak terbatas dan tanpa pembatas
Membangkitkan gemuruh asa yang hampir kandas
Menyibak tabir gelap dengan separuh napas
Meskipun ilusi terus berbisik merajai kalbu
Kebimbangan terus menggoda dan menggoyahkan langkahku
Tapi, sentuhan kasih sayang mampu membangunkanku
Dari jeratan lingkaran ilusi yang tak bertepi dan kaku
Menuntunku meraih mimpi dalam sisa waktuku