Digadang Bisa Sejahterakan Rakyat, BUMDesma Justru Dikorupsi

Digadang Bisa Sejahterakan Rakyat BUMDesma Justru Dikorupsi 1

POTRET: BUMDes Co-working Space, salah satu pengembangan usaha BUMDesma Pati. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Keberadaan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) diyakini dapat membawa tatanan perekonomian di wilayah pedesaan menjadi lebih baik. Hal ini karena BUMDesma didirikan atas dasar komitmen bersama masyarakat desa untuk saling bekerja sama guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat desa.

Diketahui, BUMDesma adalah badan usaha yang seluruh atau sebagaian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Tujuan BUMDesma

Dilansir dari laman bumdesbersama. id, BUMDesma sebagai lembaga sosial harus berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Hal ini sesuai dengan tujuan pendirian sebuah Bumdesma pada umumnya, yaitu meningkatkan perekonomian antar desa, meningkatkan pendapatan asli desa-desa, meningkatkan pengelolaan potensi antar desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa.

Banyaknya poin positif pada BUMDesma menjadikan BUMDesma banyak didirikan di berbagai Kabupaten, seperti di Kabupaten Blora, Demak, dan Pati.

Diberitakan di Lingkarjateng.id pada 23 Maret 2023 lalu, sebanyak 17 Desa di Kecamatan Kedungtuban, Blora membentuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma). Namanya  Berkah Usaha Mandiri LKD. Hal itu sebagai wujud komitmen untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan Kabupaten Blora, khususnya di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.

Pada Rabu, 13 Juli 2023, Bupati Demak Eisti’anah juga meresmikan Gedung BUMDesma Sayung Mulyo di Kecamatan Sayung. BUMDesma ini diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan dan bisa menambah kesejahteraan masyarakat Kecamatan Sayung.

Sedangkan di Kabupaten Pati memiliki BUMDesma bernama Mandiri Sejahtera Pati. Bahkan, BUMDesma Pati sudah memiliki empat sektor usaha yaitu kesehatan, bahan baku pangan, infrastruktur, dan pertanian.

Dilansir dari Bratapos, BUMDesma Pati juga sudah merger dengan PT Mitra BUMDes Nusantara dan membentuk sebuah perusahaan baru yaitu PT Mitra Desa Pati. Dengan bendera PT Maju Berdikari Sejahtera Pati, BUMDes mengembangkan beberapa usaha diantaranya BUMDes Co-working Space dan BUMDes Box.

Kasus Korupsi BUMDesma

Meski demikian, BUMDesma yang diyakini dan dibanggakan meningkatkan ekonomi masyarakat ternyata dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Banyak orang-orang yang terjerat kasus korupsi BUMDesma, bahkan ketua BUMDesma sendiri juga terseret dalam korupsi.

Seperti halnya BUMDesma Pati, diberitakan di Lingkarjateng.id pada Rabu, 6 September 2023, tersangka kasus korupsi BUMDesma Pati justru dari petinggi-petinggi BUMDesma sendiri yaitu RG (Ketua Bumdesma), RA (direktur PT Maju Berdikari Sejahtera Pati), dan HS (direktur utama PT Mitra Desa Pati). Pada Selasa, 5 September 2023 malam, ketiga tersangka tersebut sudah mengenakan rompi orange dari kantor Kejari Pati menuju ke Lapas Pati.

Selain itu, berdasarkan laman Jateng BPK, pada tahun 2022 Mantan Dirut BUMDes  Berjo Eko Kamsono dan Kades Berjo Suyatno juga telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Karanganyar atas penyalahgunaan dana BUMDes senilai Rp 1,16 miliar. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version