Lingkarjateng.id – Ketika berpuasa Air Susu Ibu (ASI) akan tetap diproduksi oleh tubuh ibu menyusui, sama seperti ketika sedang tidak menjalankan puasa. Jika dilihat dari sisi kualitas nutrisi, berpuasa bisa membuat vitamin dan mineral dalam ASI sedikit berkurang. Namun tidak akan berdampak besar pada bayi yang disusui.
Meski ibu menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa, sehingga ibu menyusui harus mengganti puasa di lain waktu atau membayar fidyah, faktanya banyak ibu-ibu menyusui yang ingin sekali menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Ketika sedang tidak berpuasa, nafsu makan ibu menyusui bisa saja naik dua kali lipat dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.
Ibu hamil yang ingin puasa wajib baca artikel di bawah ini
Ibu Hamil Ingin Puasa, Amankah? Begini Penjelasan Dokter
Banyak ibu menyusui yang khawatir akan hal ini, menahan rasa haus dan lapar selama puasa di bulan Ramadan sementara masih harus menyusui bayi.
Beberapa tips yang bisa dilakukan oleh ibu menyusui yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan agar tahan lapar dan ASI tetap lancar yaitu:
Berikut ini penjelasan dari lima tips untuk ibu menyusui agar tahan lapar dan ASI lancar meskipun sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
1. Minum air putih yang cukup
Ibu menyusui harus minum air putih yang cukup, karena berpuasa sambil menyusui berisiko ibu akan mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, ibu menyusui harus minum air putih minimal 8 gelas per hari atau 2 liter.
Saat sahur, minumlah 2 gelas sampai 3 gelas air putih. Sedangkan setelah berbuka, minumlah 5 gelas hingga 6 gelas air putih. Hal ini untuk membantu produksi ASI dan diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang karena puasa. Selain air putih, ibu menyusui juga bisa menambahkan jus buah, susu, dan madu.
2. Konsumsi makanan yang bergizi
Ibu menyusui sangat membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap. Ada beberapa makanan yang direkomendasikan yaitu jamur, brokoli, kentang, kol, tomat, pisang, alpukat, mangga, kerang, ikan, daging sapi, hati, daging domba, almond, kedelai, yoghurt, keju, dan telur.
Selain mengonsumsi makanan yang bergizi dan kaya akan nutrisi, ibu menyusui juga tidak diperbolehkan melewatkan sahur. Makanan yang dikonsumsi saat sahur oleh ibu menyusui akan menjadi cadangan nutrisi dan kalori selama puasa. Jadi, makanan yang dikonsumsi saat sahur juga harus diperhatikan agar ibu menyusui tetap bertenaga sepanjang hari dan tahan lapar.
3. Istirahat yang cukup
Ibu menyusui yang sedang berpuasa bisa merasa lemas karena tubuh memproduksi hormon prolaktin yang memerintahkan sel-sel pada payudara untuk memproduksi ASI, dan hormon oksitosin membuat otot-otot pada payudara berkontraksi untuk memompa ASI keluar dari puting.
Menyusui membuat produksi ASI terus berjalan, bila ibu kurang istirahat maka tubuh akan menjadi lemas. Oleh karena itu, usahakan memperbanyak istirahat di sela-sela kegiatan agar tubuh tidak kekurangan energi. Selain itu, sebaiknya ibu menyusui tidak mengerjakan aktivitas berat selama menjalankan puasa.
4. Mengonsumsi ASI Booster
Ibu menyusui dianjurkan untuk mengonsumsi ASI booster sebagai pendukung agar kualitas dan produksi ASI tetap terjaga saat menjalankan puasa. ASI booster mengandung bahan-bahan yang dapat meningkatkan produksi ASI. Jika ibu masih ragu dalam memilih ASI booster, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan ASI booster yang cocok.
5. Pompa ASI di malam hari
Salah satu ketakutan terbesar para ibu menyusui yang sedang menjalankan ibadah puasa adalah ASI yang tidak lancar. Semakin sering menyusui bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui dan memompa ASI, maka ASI akan tetap lancar.
Memompa ASI di malam hari bertujuan untuk mengantisipasi produksi ASI yang mungkin berkurang pada siang hari. Sebaiknya, di malam hari ibu bisa memompa ASI dan menyusui dengan semaksimal mungkin.
Itulah beberapa tips untuk ibu menyusui yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Meskipun menyusui saat berpuasa tidak memiliki banyak pengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI, namun kondisi bayi dan ibu berbeda-beda. Sebaiknya ibu menyusui tidak memaksakan diri berpuasa ketika merasa ada beberapa keluhan. (Lingkar Network | Shinta – Lingkarjateng.id)