BLORA, Lingkarjateng.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora kembali menjadi sorotan setelah beredar video yang memperlihatkan ulat bergerak di atas salah satu menu makanan yang disajikan kepada penerima manfaat.
Dalam video tersebut, tampak menu MBG yang terdiri dari tahu, anggur merah, dan bakso. Di dalam pentol bakso terlihat sejumlah ulat hidup yang masih bergerak.
Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan kejadian itu terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu, 15 Oktober 2025.
“Kejadiannya kemarin, di Medang,” ujar Artika, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya langsung mengambil langkah klarifikasi dan pembinaan terhadap dapur penyedia makanan.
“Yang pertama tetap kami konfirmasi ke dapur tersebut, itu bener enggak untuk kita konfirmasi kenapa bisa kejadian seperti itu,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan arahan agar dapur MBG lebih teliti dalam proses pembelian bahan makanan dan mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
“Kemudian memberikan arahan atau nasehat supaya lebih teliti lagi dalam pembelian bahan baku dan lainnya diperhatikan SOP-nya,” jelasnya.
Namun, Artika menegaskan bahwa SPPG tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada dapur penyedia MBG.
“Kami enggak punya kewenangan untuk itu,” ucapnya.
Menanggapi kasus ini, Ketua Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG sekaligus Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, atau yang akrab disapa Budhe Rini, menyampaikan peringatan keras kepada seluruh dapur MBG agar tidak mengulang kejadian serupa.
“Jangan sampai ada ulat muncul yang telah disajikan untuk anak. Aku gak tanggung-tanggung mesti tak viralke neng nggone kepala BGN,” tegasnya.
Ia meminta seluruh ahli gizi di dapur SPPG untuk lebih teliti dalam proses pengolahan dan penyajian makanan, guna menjaga kualitas dan keamanan konsumsi bagi anak-anak.
“Ini Bu Ketua Satgas tidak tanggung-tanggung bersikap seperti ini. Karena jangan sampai ulat kok ning jero sego, sing doyan sopo? Gitu nggih? (Jangan sampai ada ulat kok di dalam nasi, yang doyan siapa? Begitu ya?),” ujar Budhe Rini.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan, Kepala SPPG Desa Sendangharjo, Tobbi Toriq, belum dapat dimintai keterangan terkait insiden yang berpotensi membahayakan kesehatan penerima manfaat.
Jurnalis: Eko Wicaksono
Editor: Rosyid
































