GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Puluhan tukang becak lanjut usia mengikuti pelatihan penggunaan becak listrik di kawasan Mal Pelayanan Publik (MPP) Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 23 Desember 2025.
Pelatihan pengoperasian becak listrik merupakan persiapan penyerahan 100 unit becak listrik yang dijadwalkan diserahkan pada Sabtu, 27 Desember 2025.
Seluruh unit becak listrik bantuan Presiden Prabowo disebut telah tiba di Grobogan sejak dua hari lalu. Para penerima manfaat hanya diminta menyerahkan KTP dan tidak dipungut biaya sepeser pun.
Dalam pelatihan tersebut, peserta dikenalkan dengan berbagai komponen becak listrik, mulai dari cara menyalakan mesin, mengatur laju maju dan mundur, hingga memahami fungsi panel dan tombol. Usai pengenalan, mereka diberi kesempatan menjajal langsung becak listrik dengan memutari area basement MPP Purwodadi.
Kasmuin, tukang becak asal Desa Getasrejo, mengaku bantuan ini sangat meringankan beban pekerjaannya. Biasanya ia mangkal di Pasar Induk Purwodadi.
“Biasanya saya mangkal dari jam 09.00 sampai 15.00 WIB. Badan rasanya capek sekali. Dengan becak listrik ini tidak perlu dikayuh, seperti sepeda listrik. Sangat membantu. Terima kasih Pak Presiden,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Sunarno, tukang becak warga Grobogan lainnya. Ia mengaku penghasilannya selama ini tidak menentu. Dalam sehari, upah yang didapat berkisar Rp30 ribu hingga Rp50 ribu, bahkan tak jarang pulang tanpa membawa uang sepeser pun.
“Kadang hanya mengandalkan langganan saja,” katanya.
Sunarno berharap dengan becak listrik, jangkauan kerjanya semakin luas sehingga peluang mendapatkan penumpang meningkat tanpa harus menguras tenaga.
Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo, mengatakan bantuan becak listrik merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto dengan pendanaan dari anggaran pribadi presiden, bukan dari APBN maupun APBD.
“Program ini khusus untuk tukang becak yang benar-benar berprofesi sebagai tukang becak. Penerima harus warga Kabupaten Grobogan, berusia minimal 55 tahun, dan becaknya beroperasi di wilayah Grobogan,” terangnya.
Sugeng memastikan penyaluran bantuan dilakukan secara ketat agar tepat sasaran. Tim pendata turun langsung ke lapangan, bahkan mendatangi tukang becak yang mangkal di pinggir jalan untuk memastikan penerima benar-benar berprofesi sebagai tukang becak.
Ia juga mengingatkan agar bantuan tersebut tidak disalahgunakan. “Becak ini tidak boleh digadaikan, apalagi dijual,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan, Pemkab Grobogan akan menyiapkan pusat bengkel khusus di Purwodadi untuk perawatan dan perbaikan becak listrik.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Ulfa
































