SALATIGA, Lingkarjateng.id – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), tarif Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Tipe A Tingkir, Kota Salatiga, mengalami kenaikan.
Pantauan per Selasa, 23 Desember 2026, harga tiket bus jurusan Salatiga-Jakarta kelas eksekutif berkisar antara Rp280.000 hingga Rp315.000. Sedangkan kelas super top tembus Rp380.000 dan patas Rp180.000.
Berdasarkan keterangan sejumlah agen bus, penyesuaian tarif bus AKAP pada masa angkutan Nataru ini, berkisar antara 10 hingga 15 persen dari harga normal. Kenaikkan tersebut dinilai masih dalam batas kewajaran. Sejauh ini, para penumpang juga bisa memahaminya.
Kepala Bidang Sarana dan Angkutan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas I Jawa Tengah, Harwinanto, mengatakan kenaikan tarif tersebut masih dalam batas wajar. Di sisi lain, angkutan AKAP merupakan layanan non-ekonomi yang penetapan tarifnya mengikuti mekanisme pasar.
“Tarif angkutan AKAP non-ekonomi tidak ditetapkan pemerintah, melainkan disesuaikan dengan mekanisme pasar masing-masing operator. Dari hasil pantauan, kenaikan rata-rata berada di kisaran 10 sampai 15 persen,” ujarnya ditemui di Terminal Tipe A Tingkir, Salatiga, Selasa, 23 Desember 2025.
Selain penyesuaian tarif, Harwinanto mengungkapkan adanya lonjakan jumlah penumpang menjelang libur akhir tahun. Berdasarkan informasi dari para agen, terjadi peningkatan penumpang sekitar 30 hingga 40 persen dibandingkan hari-hari biasa.
Meski terjadi lonjakan penumpang, pihak terminal bersama Dinas Perhubungan tetap menekankan aspek keselamatan sebagai prioritas utama. Seluruh armada yang beroperasi diwajibkan menjalani ramp check untuk memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan.
Ia berharap, penyelenggaraan angkutan Nataru dapat berjalan aman, tertib, dan lancar. Dengan demikian masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan nyaman dan selamat sampai tujuan.
“Keselamatan tidak bisa ditawar. Setiap kendaraan yang masuk terminal kami pastikan memenuhi persyaratan teknis dan administrasi sebelum berangkat,” tegasnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Ulfa


































