KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Kendal menudukung program pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mencetak wirausaha baru yang mandiri dan berdaya saing di Kendal.
Anggota DPR RI, Samuel J.D. Wattimena mengatakan para peserta yang mengikuti pelatihan tidak hanya diberi wawasan untuk bisa memproduksi, tetapi juga memahami bagaimana mengelola usaha secara berkelanjutan.
“Kami harap nantinya para peserta bisa menjadi mentor bagi masyarakat lainnya,” ujar Samuel, Senin, 29 September 2025.
Kendal dipilih sebagai tempat pelatihan karena daerah ini dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan industri lokal, terutama di tengah tantangan ekonomi nasional.
Selain itu, Samuel berharap kegiatan pelatihan kewirausahaan mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk terus mengembangkan diri melalui sektor wirausaha.
Sementara itu Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan Kemenperin, Budi Setiawan, menyebutkan bahwa total peserta yang terlibat dalam kegiatan ini mencapai 240 orang. Pelatihan kewirausahaan terbagi dalam tiga bidang produk unggulan, ecoprint, furnitur, dan perbengkelan.
“Setelah diberikan materi tentang kewirausahaan, perizinan, hingga akses kredit usaha rakyat (KUR), peserta akan kami kurasi. Nantinya akan dipilih masing-masing 30 peserta dari tiap bidang untuk tahap lanjutan,” terangnya.
Pelatihan kewirausahaan di Kendal digelar 29 September hingga 2 Oktober 2025. Pada hari terakhir, peserta terpilih akan diajak melakukan kunjungan lapangan sebagai bagian dari proses pembelajaran praktik langsung.
Budi juga berharap program ini dapat berkelanjutan dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Dinas Tenaga Kerja.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyambut baik terpilihnya daerahnya sebagai lokasi pelatihan. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan upaya pemkab dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku industri kecil dan menengah (IKM).
“Kami menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kendal. Semoga kegiatan ini membawa manfaat nyata dan memperkuat kolaborasi antara pusat dan daerah dalam membangun IKM,” ujar Bupati.
Hingga akhir Desember 2024, tercatat terdapat 16.122 unit IKM di Kendal. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan positif, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal pendampingan dan pengembangan kapasitas.
Bupati Kendal, menyoroti keterbatasan anggaran sebagai kendala utama dalam pengembangan sektor perindustrian. Ia berharap DPR RI dan Kemenperin dapat memfasilitasi usulan Pemkab Kendal terkait alokasi dana alokasi khusus (dak) fisik maupun non fisik di bidang perindustrian.
“Kami mohon dukungan agar Kendal bisa mendapatkan akses DAK serta program restrukturisasi alat dan mesin produksi IKM, yang selama ini belum pernah kami peroleh,” tegasnya.
Ia pun berharap kolaborasi DPR RI, Kemenperin, dan Pemkab Kendal tidak berhenti pada pelatihan semata, tetapi berlanjut dalam bentuk dukungan nyata bagi IKM agar terus berkembang, menjadi lebih produktif, dan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Ulfa
































