DEMAK, Lingkarjateng.id – Seorang pekerja lepas tewas tertimbun tanah longsor saat melakukan penggalian tanah untuk keperluan penelitian sesar aktif oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di wilayah Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Kamis siang, 25 September 2025.
Kasatreskrim Polres Demak, IPTU Anggah Mardwi Pitriyono, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan kejadian tersebut pada Kamis siang sekira pukul 14.30 WIB. Setelah menerima laporan, petugas kepolisian langsung menuju ke lokasi.
“Kita sudah lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), yang di mana saat itu sedang dilakukan penelitian sesar aktif oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN,” kata IPTU Anggah saat dimintai keterangan pada Jumat, 26 September 2025.
“Jadi korban itu merupakan salah satu pekerja dari BRIN yang pada saat itu sedang melakukan penelitian terhadap seseraktif yang ada di lokasi tersebut, termasuk juga di wilayah Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Demak,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, korban sebanyak tiga orang yang terdiri dari satu orang peneliti dari BRIN dan dua orang lainnya pekerja lepas untuk membantu proses galian untuk keperluan penelitian sesar aktif.
“Di TKP sendiri, berdasarkan informasi yang kita himpun, itu ada tiga orang yang ada di dalam TKP, meliputi dua orang dari pekerja, dan satu peneliti dari BRIN. Yang selamat itu ada dua orang, satu pekerja dan peneliti. Korban meninggal satu orang,” ungkapnya.
Sampai saat ini, pihak kepolisian Polres Demak masih melakukan pendalaman terkait peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut.
“Kita masih memintai keterangan dari pihak peneliti dari BRIN dan kemudian kita masih mempelajari dari TKP tersendiri terkait apa yang menyebabkan kejadian longsor di lokasi tersebut. Itu yang masih kita lakukan pendalaman ya sampai dengan saat ini,” tutupnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak turut terlibat dalam proses evakuasi tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Demak, Suprapto, mengatakan bahwa proses evakuasi korban menggunakan cara manual hingga menggunakan alat berat yang membutuhkan waktu kurang lebih empat jam.
“Untuk pencarian sudah dilakukan secara manual ataupun menggunakan ekskavator. Korban ditemukan di kedalaman 1,5 meter sampai 2 meter. Evakuasi dimulai sekitar pukul 14.30 WIB dan berhasil dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB,” ujarnya.
Suprapto juga mengungkapkan proses evakuasi mengalami kesulitan lantaran kondisi tekstur tanah yang ada di lokasi tersebut.
“Tanahnya yang membuat kendala sehingga kita mendatangkan alat berat untuk melakukan evakuasi tersebut,” pungkasnya.
Jurnalis: M. Burhanuddin Aslam
Editor: Rosyid
































