KENDAL, Lingkarjateng.id – Tradisi weh-wehan dalam rangka peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal atau Maulid menjadi salah satu potensi daya tarik wisata yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan.
Tradisi weh-wehan ini merupakan tradisi unik khususnya di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Dalam tradisi ini warga berkeliling saling bertukar makanan ke rumah tetangga.
Setiap gang-gang di perkampungan di Kecamatan Kaliwungu juga dipasang lampu-lampu lampion (teng-tengan) yang mempunyai filosofi simbol cahaya Nabi.
Tradisi weh-wehan ini telah menjadi tradisi turun temurun dari para sesepuh dan nenek moyang, sebagai bentuk rasa syukur dan suka cita menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Makanan yang disajikan pun beragam. Ada beberapa hidangan khas Kaliwungu seperti sumpil, makanan tradisional terbuat dari bahan dasar beras diolah mirip ketupat dan dibungkus dengan daun bambu. Sumpil biasanya disajikan dengan sambal dan parutan kelapa.
Selain sumpil ada juga jajanan ketan warna-warni yang diberi nten-nten atau parutan kelapa dicampur gula merah.
Kepala Desa Krajan Kulon, Abdul Latif menjelaskan, tradisi weh-wehan ini merupakan tradisi dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini memiliki makna untuk saling berbagi dan bersedekah, terutama dengan orang-orang sekeliling.
“Orang tua dulu memberikan edukasi kepada kita untuk saling bersedekah, saling memberi, saling berbagi terutama dengan tetangga. Jadi dalam tradisi ini anak-anak dan juga warga berkeliling saling tuka makanan,” terangnya.
Tradisi weh-wehan ini juga menarik perhatian Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari. Bupati Tika dengan penuh suka cita juga ikut membaur dan berkeliling ke rumah-rumah warga sambil membawa makanan untuk diberikan kepada warga.
“Ini sebagai wujud menghargai tradisi para leluhur. Tradisinya sangat bagus sekali sebagai wujud saling berbagi dan dan silaturahmi karena berbaginya dengan keliling di masing-masing rumah,” kata Bupati Tika.
Ia berharap, tradisi weh-wehan ini dapat terus dilestarikan dan dikembang menjadi lebih menarik lagi sehingga dapat menjadi potensi daya tarik wisata di Kaliwungu.
“Ini kedepannya bisa ditingkatkan, karena l bisa jadi potensi unggulan untuk daya tarik wisata,” pungkasnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Ulfa

































