GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan meluncurkan aplikasi SiCERDAS (Sistem Cuti Elektronik Dinas Pendidikan). Inovasi layanan digital ini digagas untuk memangkas prosedur birokrasi guru dan tenaga kependidikan (GTK) di Kabupaten Grobogan saat mengurus cuti.
Plt Sekretaris Dinas Pendidikan Grobogan, Sudrajat Dangu Asmoro, mengungkapkan bahwa aplikasi ini lahir dari suara para guru yang kerap kerepotan setiap kali harus mengajukan cuti.
“Selama ini guru wajib datang ke kantor dinas di Purwodadi, membawa berkas fisik. Bagi guru di pelosok, perjalanan jauh ini melelahkan, mahal, bahkan berisiko. SiCERDAS hadir sebagai jawaban,” ujar Sudrajat, dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.
Ia mencontohkan satu kasus, guru dari kecamatan seperti Gabus, Ngaringan, hingga Tanggung Harjo harus menempuh perjalanan puluhan kilometer hanya untuk menyerahkan berkas. Tak sedikit guru yang mengeluhkan risiko perjalanan jauh demi urusan administrasi. Mulai dari potensi kecelakaan, cuaca ekstrem, hingga kesehatan yang terganggu di perjalanan.
Selain itu, guru juga harus menguras kantong untuk biaya transportasi. Rata-rata, seorang guru bisa menghabiskan sekitar Rp150 ribu untuk sekali mengurus cuti. Jika 50 guru mengajukan cuti tiap bulan, dalam setahun nilainya bisa mencapai Rp90 juta.
“Dengan SiCERDAS, penghematan sangat signifikan. Bukan hanya uang, tapi juga waktu dan tenaga yang selama ini terkuras,” tegas Sudrajat.
Melalui aplikasi ini, pengajuan cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti ibadah, maupun cuti karena alasan penting cukup dilakukan dengan mengunggah dokumen langsung dari rumah atau sekolah.
Cara Gabung SiCERDAS
Tahapan verifikasi pertama dilakukan oleh petugas kepegawaian di tingkat Korwilcam untuk GTK SD, dan petugas SMP untuk guru jenjang menengah. Selanjutnya, berkas diverifikasi kembali oleh admin Dinas Pendidikan. Begitu disetujui, Surat Keputusan (SK) cuti bisa langsung diunduh tanpa harus datang ke kantor.
Selain penghematan biaya, SiCERDAS juga memberikan dampak pada efektivitas pendidikan. Guru tidak perlu meninggalkan kelas hanya untuk mengurus administrasi. Murid tetap mendapatkan bimbingan penuh, sementara guru terbebas dari dilema antara tugas mengajar dan kewajiban administrasi.
Dinas Pendidikan Grobogan, Sudrajat menegaskan tidak akan berhenti pada tahap ini. SiCERDAS akan terus diperluas fiturnya untuk mendukung pelayanan GTK yang lebih modern.
“Prinsipnya, layanan administrasi harus cepat, murah, dan aman. Kami ingin birokrasi pendidikan tidak lagi membebani guru, tapi justru mendukung mereka untuk lebih fokus mendidik generasi,” pungkasnya.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Sekar S

































