PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Pekalongan bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan menolak kebijakan uji coba lima hari sekolah di wilayah setempat. Sikap tersebut disampaikan dalam pertemuan di Kantor DPC PKB Kabupaten Pekalongan pada Jumat malam, 18 Juli 2025.
Ketua DPC PKB Kabupaten Pekalongan, Asip Kholbihi, menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan hasil musyawarah bersama pengurus NU dari tingkat wilayah hingga pusat, yang secara tegas menyatakan penolakan terhadap kebijakan lima hari sekolah.
“Partai Kebangkitan Bangsa sebagai saluran aspirasi politik akan memperjuangkan penolakan terhadap uji coba sekolah lima hari di Kabupaten Pekalongan. Kami mempertimbangkan asas kemanfaatan dan kemaslahatan umat, karena kebijakan harus berpihak pada kepentingan masyarakat luas,” ujar Asip.
Ia menambahkan, keberadaan sistem sekolah enam hari selama ini telah selaras dengan kultur masyarakat Kabupaten Pekalongan yang religius. Ia khawatir penerapan sistem lima hari sekolah justru akan mengganggu kegiatan pendidikan nonformal seperti madrasah diniyah, TPQ, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya.
“Insyaallah, PKB melalui Ketua DPRD, Ketua Fraksi, Ketua Komisi D, dan seluruh komponen partai akan menyalurkan keputusan ini secara politik,” tegas Asip di hadapan peserta forum yang juga diikuti oleh jajaran PCNU, Muslimat NU, Fatayat, IPNU, Ansor, ISNU, dan tokoh-tokoh keagamaan setempat.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, menyampaikan bahwa NU secara garis struktural telah menolak kebijakan tersebut, mengikuti keputusan PWNU dan PBNU.
“Apapun alasannya, PCNU garis lurus dengan PWNU dan PBNU. Kami serahkan perjuangan dalam tataran politik kepada PKB. Kami mendukung penuh langkah politik PKB untuk memperjuangkan aspirasi umat,” tegas KH Muslikh.
KH Muslikh juga menyatakan bahwa NU tidak hanya menolak penerapan penuh lima hari sekolah, tetapi juga menolak uji coba yang sedang direncanakan.
“Jika PKB menyuarakan penolakan uji coba, maka itu juga suara NU. Kami bersikap konsisten dan tunduk pada keputusan bersama demi menjaga sistem pendidikan keagamaan yang telah berjalan baik selama ini,” ujarnya.
Jurnalis: Fahri Akbar
Editor: Rosyid































