JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Jepara menyiapkan lima unsur budaya untuk diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2026.
Lima unsur budaya khas Jepara tersebut, yakni Prasah, Wuwungan, Pola Kebaya Kartini, Arak-arakan Klenteng Welahan, dan Kintelan Tegal Sambi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jepara, Ali Hidayat, melalui Kabid Kebudayaan Disbudpar Jepara, Adjib Gufron, mengatakan tetiap unsur budaya dipilih karena memiliki nilai sejarah, filosofi, dan kekhasan yang kuat sebagai identitas budaya Jepara.
Adapun saat ini pemerintah sedang menyusun berkas usulan pengajuan WBTb secara mendalam bersama para pelaku budaya, pengrajin, hingga komunitas adat.
“Kelima unsur ini merupakan ekspresi budaya masyarakat Jepara yang hidup, berkembang, dan terus diwariskan lintas generasi. Kami ingin memastikan semuanya terdokumentasi dengan baik untuk diajukan sebagai WBTb 2026,” ucapnya.
Adjib menegaskan bahwa Disbudpar tidak hanya mengusulkan, tetapi juga menyiapkan strategi pelestarian jangka panjang.
“WBTb bukan sekadar pengakuan, yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tetap merawat dan menghidupkan tradisi itu. Maka, kami menggandeng desa, pengrajin, komunitas, hingga akademisi untuk memperkuat data dan praktiknya,” tambahnya.
Ia optimistis dengan kekuatan narasi budaya Jepara, kelima unsur budaya tersebut memiliki peluang besar mendapat penetapan dari Kementerian Kebudayaan.
Usulan WBTb 2026 ini juga diharapkan mendorong promosi kebudayaan Jepara, memperkuat identitas daerah, serta membuka ruang kolaborasi dengan sektor pariwisata.
“Semakin banyak unsur budaya Jepara yang diakui, semakin kuat pula posisi Jepara sebagai kota budaya dan destinasi unggulan nusantara,” terangnya.
Berikut ini nilai kebudayaan hingga historis lima unsur budaya Jepara yang akan diajukan WBTb:
Prasah
Prasah merupakan tradisi unik masyarakat Desa Sidigede, Jepara, berupa arak-arakan kerbau jantan sebagai seserahan pernikahan dari mempelai pria kepada mempelai wanita, dan juga melambangkan kebanggaan dan kehormatan keluarga.
Wuwungan
Wuwungan adalah bagian puncak arsitektur rumah adat Jepara yang menjadi penanda status sosial dan simbol perlindungan. Ornamen wuwungan memuat filosofi keseimbangan antara manusia dan alam, serta merupakan hasil keahlian seni ukir klasik Jepara.
Pola Kebaya Kartini
Ragam pola kebaya yang berakar dari tradisi era R.A. Kartini, mencerminkan estetika perempuan pesisir Jawa. Pola ini tetap digunakan oleh pengrajin lokal dan menjadi inspirasi dunia mode, sekaligus menguatkan citra Jepara sebagai kota bersejarah.
Arak-arakan Klenteng Welahan
Ritual budaya Tionghoa-Jawa yang berlangsung setiap tahun di Welahan. Arak-arakan ini memadukan unsur religi, seni gerak, musik tradisional, dan peran lintas etnis, menjadikannya simbol kerukunan masyarakat Jepara.
Kintelan Tegal Sambi
Seni pertunjukan tradisional yang masih dipentaskan dalam hajatan desa. Gerak, kostum, dan iringan musiknya menggambarkan dinamika masyarakat agraris pesisir serta nilai gotong-royong.
Jurnalis: Ahmad Abror
Editor: Ulfa

































