KENDAl, Lingkarjateng.id – Akses jembatan penghubung di Jalan Jambearum perbatasan Desa Bangunrejo dan Desa Wonosari Kecamatan Patebon terlihat sangat memprihatinkan.
Berdasarkan pantauan di lapangan Rabu, 2 Juli 2025, kondisi jembatan bolong dan miring, serta terdapat lubang besar di tengah jalan yang ditutup pelat besi. Pemandangan jembatan amblas tersebut juga diperparah dengan menumpuknya sampah di sepanjang aliran sungai.
Untuk keamanan pengendara, warga setempat juga menaruh tong drum sebagai penanda agar pengendara berhati-hati saat melintasi jembatan tersebut.
Salah seorang warga Desa Wonosari, Dukami mengatakan, jembatan di perbatasan antara Desa Bangunrejo dan Wonosari ini sudah rusak sejak satu tahun yang lalu.
“Kemarin saya lihat sudah ada petugas yang meninjau kesitu,” katanya.
Menurut, Dukami, adanya lubang besar ditengah jembatan tersebut seringkali membuat pengendara terperosok dan jatuh terutama saat malam hari.
“Kalau tidak ditambal pelat besi ya bahaya. Itu juga diberi rambu-rambu dari tong drum karena sudah banyak yang jatuh. Karena amblas jadi sampahnya tidak bisa mengalir dan menumpuk dipinggir jembatan,” katanya, Rabu, 2 Juli 2025.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari saat dikonfirmasi menyatakan bahwa rencananya jembatan tersebut akan segera diperbaiki pada Spetember 2025 mendatang dengan alokasi anggaran Rp 500 juta dari alokasi anggaran APBD tahun 2025 ini.
“Jembatan di Wonosari itu rencananya mungkin September akan segera diperbaiki. Anggarannya sekitar Rp 500 juta dari APBD tahun 2025 ini,” ungkap Bupati Tika.
Bupati Tika menyebut dirinya sudah meninjau ke lokasi untuk melihat kondisi jembatan yang amblas. Namun dirinya malah melihat pemandangan sampah yang menumpuk di aluran sungai tersebut.
“Iya saya tadi sudah kesana melihat, memang banyak sekali sampahnya. Nanti akan kami tangani,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi C DPRD Kendal, Sisca Meritania mengungkapkan, dirinya juga telah mendapatkan sejumlah laporan dari warga setempat dan telah meninjau langsung ke lokasi jembatan rusak.
“Kami sudah sounding-kan ke dinas PUPR. Katanya sudah dianggarkan Rp 500 juta. Saat ini masih dalam tahap perencanaan dan diperkirakan Juli ini sudah selesai kemudian langsung akan dilelang. Kalau masalah sampah sebenarnya kemarin sudah dibersihkan tapi sekarang ada lagi sampahnya,” pungkasnya.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Sekar S
































