KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 216 siswa dari 32 sekolah bersaing di ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat SMP/MTs tingkat Kabupaten Kudus pada Kamis, 3 Juli 2025 di Pusat Belajar Guru. FLS3N SMP tahun ini mempertandingkan delapan cabang seni dan sastra.
Ketua Pelaksana FLS3N Kabupaten Kudus, Abu Sofyan, menyampaikan bahwa tahun ini terdapat penambahan dua cabang lomba, yakni mendongeng dan menulis cerita, yang memperkuat unsur literasi dalam festival tersebut.
“Kalau sebelumnya hanya ada enam cabang seni, tahun ini total ada delapan. Penambahan dua cabang itu juga menambah kaidah penilaian juri,” ujarnya.
Delapan cabang lomba tersebut meliputi: ilustrasi, menyanyi solo, mendongeng, menulis cerita, pantomim, ensambel campuran, tari kreasi, dan kreativitas musik tradisional. Masing-masing cabang memiliki jumlah peserta berbeda, mulai dari individu hingga kelompok.
Abu mengatakan lomba kategori perorangan seperti menyanyi solo, mendongeng, dan menulis cerita menjadi favorit para peserta.
“Untuk yang perorangan jumlah pesertanya jauh lebih banyak, bisa mencapai 28 peserta per cabang,” katanya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, FLS3N tahun ini diikuti juga siswa dari MTs Negeri 1 dan MTs Negeri 2 Kudus. Hal ini sebagaimana instruksi Kementerian Pendidikan yang membuka ruang bagi sekolah madrasah untuk ikut serta ajang unjuk bakat ini.
Adapun para siswa yang tampil merupakan hasil pembinaan rutin dari sekolah, sebagian bahkan sudah disiapkan sejak duduk di bangku kelas 7.
Kepala SMP 1 Jati, Sumaryatun, menyebut pihaknya mengirimkan peserta di semua cabang lomba, dengan latihan intensif sejak beberapa bulan lalu.
“Kami sudah punya data bakat siswa sejak awal masuk. Jadi pembinaan dilakukan sejak dini, bahkan ada pelatih khusus,” ungkapnya.
Peserta yang lolos FLS3N tingkat Kabupaten Kudus akan langsung mewakili ke tingkat nasional, tanpa melalui tahapan provinsi.
Jurnalis: Fahtur Rohman
Editor: Ulfa

































