SALATIGA, Lingkarjateng.id – Upaya pelestarian budaya, kembali digaungkan melalui inovasi khas Kota Salatiga. Pengurus Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) DPD Salatiga secara resmi memperkenalkan sanggul dan kebaya khas Salatiga, sebuah karya budaya yang dirancang sebagai simbol identitas perempuan kota berhawa sejuk ini.
Sanggul tersebut dikenalkan saat audiensi WBI DPD Salatiga dengan Wali Kota Salatiga Robby Hernawan di Ruang Kerja Wali Kota, Rabu, 18 Juni 2025. Inovasi ini mendapat sambutan hangat dari pemerintah daerah sebagai langkah nyata memperkuat jati diri budaya lokal.
Rencananya, sanggul dan kebaya khas Salatiga akan ditampilkan secara perdana dalam rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Salatiga. Momen ini juga akan menandai ulang tahun WBI Salatiga, sekaligus menjadi ajang pengenalan identitas budaya perempuan Salatiga ke kancah yang lebih luas.
Dengan hadirnya inovasi budaya ini, Salatiga kembali meneguhkan komitmennya sebagai kota yang menghargai kearifan lokal dan keberagaman warisan budaya.
Ketua WBI Salatiga, Wahyuningsih menjelaskan bahwa desain sanggul tersebut mengandung unsur filosofi mendalam dan diambil dari elemen sejarah Salatiga.
“Sanggul ini kami rancang terinspirasi dari Prasasti Plumpungan, Watu Rumpuk, dan Stupa Batu Ratna, yang semuanya memiliki nilai simbolik dan estetika,” ujarnya.
Tak hanya berfungsi sebagai hiasan kepala, sanggul ini dimaknai sebagai lambang martabat dan kehormatan perempuan dalam menjaga harmoni keluarga.
“Kami ingin nilai-nilai luhur ini diwariskan ke generasi muda lewat kebiasaan bersanggul dan berkebaya,” tambahnya.
Wali Kota Salatiga Robby Hernawan menyatakan dukungannya dan menyarankan agar sanggul tersebut segera diurus hak patennya.
“Ini warisan budaya yang harus dijaga dan dikenalkan lebih luas. Kita dorong agar menjadi milik resmi Salatiga,” ujarnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Sekar S