SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri yang berorientasi pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dalam acara Innovation Day Semarang 2025 yang digelar oleh Schneider Electric di Hotel Padma, Kamis, 12 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Sumarno menyampaikan bahwa posisi strategis Jawa Tengah sebagai penopang sektor industri sekaligus lumbung pangan nasional menghadirkan tantangan pembangunan yang kompleks. Oleh karena itu, pendekatan industri hijau dinilai menjadi pilihan strategis agar kedua sektor tersebut dapat berkembang secara seimbang.
“Pemprov Jateng ditetapkan sebagai provinsi penopang pangan dan industri. Ini dua hal yang tampak bertolak belakang, tapi jika bisa tumbuh bersama, akan menjadi potensi yang luar biasa,” ujar Sumarno.
Ia menekankan pentingnya efisiensi energi, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada energi berbasis karbon. Langkah ini tidak hanya untuk menekan biaya produksi, tetapi juga meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
“Masalah yang kita hadapi adalah bagaimana mencapai efisiensi energi, khususnya energi karbon. Kita perlu beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan agar produk industri lebih terjangkau dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Acara Innovation Day ini menjadi ajang strategis untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat digitalisasi dan efisiensi industri. Sumarno berharap akan ada langkah konkret dari para pelaku industri, khususnya di kawasan industri Jawa Tengah, untuk segera mengimplementasikan inovasi ramah lingkungan.
Jawa Tengah sendiri terus memperkuat daya saing industrinya melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) seperti di Kendal dan Batang. Namun, pertumbuhan industri tersebut tetap diharapkan selaras dengan prinsip keberlanjutan.
“Kami mendorong pertumbuhan industri yang selaras dengan prinsip green growth. Ini penting agar nilai ekonomi dapat terus meningkat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” tegas Sumarno.
Sementara itu, Business Vice President Industry Schneider Electric Indonesia, Tonny Hendro Kusumo, menyampaikan bahwa digitalisasi kini menjadi kebutuhan dasar untuk memperkuat daya saing industri sekaligus menekan emisi karbon.
“Melalui Innovation Day, kami ingin mendorong dialog, kolaborasi, dan aksi nyata agar transformasi digital bisa berjalan inklusif dan berdampak di seluruh sektor industri,” kata Tonny.
Pemilihan Semarang sebagai lokasi acara disebut didasarkan pada pesatnya pertumbuhan industri di Jawa Tengah. Pada triwulan I tahun 2025, ekonomi Jawa Tengah tercatat tumbuh sebesar 4,96 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,87 persen.
Jurnalis: Rizky Syahrul
Editor: Sekar S