KUDUS, Lingkarjateng.id – Kabupaten Kudus menyabet peringkat dua apresiasi implementasi integrasi layanan primer (ILP) posyandu berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025. Posyandu Kenanga mewakili Kudus dengan skor 930,06 poin.
Sementara juara pertama direbut Kota Semarang dengan skor 931,02. Lalu peringkat tiga hingga enam masing-masing diraih Sragen, Demak, Kendal dan Purbalingga.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kudus, Nuryanto, menyebut prestasi tersebut menjadi bukti konsistensi kader posyandu dalam memberikan layanan kesehatan berbasis masyarakat yang komprehensif.
“Selisih angkanya sangat tipis dengan Kota Semarang. Ini jadi pemacu semangat kami untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan Posyandu,” ujarnya, Selasa, 17 Juni 2025.
Posyandu ILP di Desa Ngemplak Kudus Beri Layanan Kesehatan Bayi hingga Lansia
Aspek penilaian posyandu berprestasi yakni fokus pada kemampuan kader dalam menguasai dan menerapkan 25 keterampilan dasar, seperti deteksi dini stunting, pengelolaan data kesehatan, hingga komunikasi efektif dengan masyarakat.
Penilaian posyandu berprestasi dilakukan melalui Zoom meeting dari masing-masing daerah peserta.
“Penilaian ini bukan hanya administratif, tapi juga bagaimana kader mampu berpikir kritis, berkomunikasi, dan mengintegrasikan berbagai layanan dalam kegiatan Posyandu secara nyata,” jelasnya.
Kudus Raih Nilai Tertinggi di Lomba Kader Posyandu se-Jateng Tahap Administrasi
Walau meraih peringkat dua, kata Nuryanto, Kudus masih berpeluang melaju ke tingkat nasional.
“Biasanya hanya juara satu yang dikirim ke pusat. Tapi jika kuotanya tiga besar, kita siap maju,” imbuh Nuryanto.
Dia menegaskan seluruh posyandu terus dibekali pelatihan agar semakin memahami dan mampu mengimplementasikan 25 keterampilan tersebut.
“Ini bukan soal lomba semata, tapi bagaimana layanan posyandu benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.
Jurnalis: Fahtur Rohman
Editor: Ulfa Puspa