SALATIGA, Lingkarjateng.id – Peran masyarakat, khususnya sebagai orang tua asuh, menjadi kunci dalam upaya pencegahan stunting di Kota Salatiga melalui Program Genting atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting yang digagas BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, menyampaikan bahwa pelibatan orang tua asuh bukan hanya soal bantuan materi, melainkan pendampingan pola asuh dan pemenuhan kebutuhan gizi anak secara langsung.
“Konsep orang tua asuh ini bukan sekadar memberi bantuan, tapi hadir mendampingi, mengedukasi, dan memastikan anak-anak mendapatkan hak tumbuh kembang yang layak,” ujar Retno dalam keterangan tertulis yang dirilis Bagian Prokompim Setda Salatiga, Jumat, 20 Juni 2025.
Untuk itu, kata dia, harus ada sistem yang mendukung peran orang tua asuh, termasuk pelatihan, data sasaran, dan dukungan lintas sektor. Pasalnya, keberhasilan program sangat ditentukan oleh empati dan keterlibatan langsung masyarakat.
“Orang tua asuh adalah jembatan kepedulian. Dengan pendekatan ini, penanganan stunting menjadi lebih humanis dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, pelaksanaan Program Genting di Salatiga akan diawali dengan pemetaan kebutuhan, pembentukan satgas, hingga edukasi pola asuh sehat dan gizi seimbang. TP PKK bersama DP3AP2KB akan mendorong keterlibatan berbagai elemen masyarakat untuk menjadi orang tua asuh dalam rangka mewujudkan generasi bebas stunting di Salatiga.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Sekar S