KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebuah gunungan padi dan gunungan hasil bumi berupa sayur-mayur menjadi rebutan warga di Kampoeng Djawa Sekatul Desa Margosari, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, pada Sabtu malam, 14 Juni 2025.
Tradisi berebut gunungan tersebut dinamakan Grebeg Dewi Sri atau Wilujengan Dewi Sri dan masih tetap dijaga serta dilestarikan dan dilaksanakan setiap tahun di Kampoeng Djawa Sekatul Desa Margosari.
Wilujengan Dewi Sri merupakan ritual tradisional Jawa yang dilakukan sebagai wujud syukur atas hasil panen dan permohonan kesuburan tanaman.
Ritual ini umumnya dilakukan di daerah-daerah yang mengandalkan pertanian seperti di Kabupaten Kendal.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebelum diperebutkan, dilakukan prosesi kirab terlebih dahulu. Namun, tahun ini ada yang berbeda. Pasalnya, sepasang kerbau bule ikut serta dalam kirab di Kampoeng Djawa Sekatul.
Doa pun dipanjatkan dalam rangkaian acara Wilujengan Dewi Sri untuk berharap kemakmuran dengan hasil panen yang melimpah.
Putra sesepuh Kampoeng Djawa Sekatul, Garda Awan Djojonagoro, menjelaskan tradisi Wilujengan Dewi Sri digelar untuk mempersembahkan ritual yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat agraris. Menurutnya, ritual tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada alam.
“Wilujengan Dewi Sri sebagai bentuk rasa syukur kita akan hasil panen yang melimpah dan Dewi Sri melambangkan kesuburan dan kemakmuran,” ujar Garda Awan.
Rangkaian acara Wilujengan Dewi Sri dipimpin sesepuh Kampoeng Djawa Sekatul, Sri Anglung Prabu Punto Djojonagoro Cakrabuana Girinata.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang juga hadir dalam Wilujengan Dewi Sri mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, budaya lokal yang tak ternilai harganya ini patut dilestarikan dan dipertahankan.
“Wilujengan Dewi Sri merupakan bagian dari warisan budaya Jawa yang perlu dilestarikan, sebagai identitas dan kearifan lokal, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini,” ujar Tika.
Supriyati, warga Desa Kalirejo, Kecamatan Singorojo, mengaku baru kali ini mengikuti kegiatan Grebeg Dewi Sri.
Ia mengaku hasil bumi berupa sayur-mayur yang didapatkan dari gunungan akan dimasak yang dipercaya akan mendatangkan keberuntungan.
“Saya baru kali ini mengikuti acara ini, saya ikut rebutan sayur mayur berharap keberuntungan, besok saya masak,” ujarnya.
Jurnalis: Unggul Priambodo
Editor: Rosyid