KUDUS, Lingkarjateng.id – Menyambut jeda waktu setelah ujian semester, SMP 1 Gebog menggelar kegiatan pelatihan keterampilan berbasis lingkungan bagi siswa kelas 7 dan 8. Salah satu kegiatan utama tahun ini adalah pelatihan ecoprint, sebuah teknik mencetak motif dari dedaunan ke kain, yang berlangsung selama tiga hari hingga Kamis, 19 Juni 2025.
Kepala SMP 1 Gebog, Endang Siwi Ekowati menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi siswa di luar pelajaran akademik.
“Ini untuk mengisi waktu setelah ujian semester. Harapannya, anak-anak bisa punya keterampilan tambahan seperti membuat sabun, sampo, hingga ecoprint.” paparnya pada Selasa, 17 Juni 2025.
Untuk ecoprint sendiri, kata dia, anak-anak dilatih agar nanti bisa mencobanya di rumah, karena bahannya ramah lingkungan dan desainnya bisa dikreasikan sendiri.
Sebanyak 16 kelas terlibat dalam kegiatan ini, dengan pembagian lima kelompok per kelas.
Para siswa tampak antusias mengikuti pelatihan yang dipandu langsung oleh Imah Noor Khamimah, owner Jatisemi sekaligus praktisi ecoprint.
“Anak-anak di sini luar biasa, cukup teratur dan kooperatif. Kami memperkenalkan ecoprint sebagai seni mencetak dan menata daun ke kain, dengan teknik steam yang cocok untuk usia SMP. Selain melatih kreativitas dan otak kanan mereka, ecoprint juga bisa menjadi bekal wirausaha sejak dini,” ujar Imah.
Ia menambahkan, selama ini ecoprint sering dianggap eksklusif untuk kalangan tertentu. Namun dengan pelatihan ini, Imah berharap citra itu bisa diubah.
“Justru kami ingin mengenalkan bahwa ecoprint bisa menjadi peluang usaha siapa saja, termasuk anak-anak sekolah. Kami ingin menanamkan sejak dini bahwa karya kreatif bisa menjadi sumber penghasilan,” tandasnya.
Jurnalis: Mohammad Fahtur Rohman
Editor: Sekar S