PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk membuka sistem menerimaan murid baru (SPMB) secara tatap muka atau offline apabila kuota penerimaan siswa masih belum terpenuhi.
Plt. Kepala Dindik Kota Pekalongan, Mabruri, mengatakan proses SPMB yang berlangsung sejak 10 hingga 13 Juni 2025 berjalan lancar.
Menurutnya, kendala yang terjadi seperti masalah jaringan internet, juga dapat diatasi, sehingga proses penerimaan siswa berjalan sesuai jadwal.
“Alhamdulillah SPMB di Kota Pekalongan berjalan lancar, ketika ada beberapa kendala dapat tertangani dengan baik,” ujar Mabruri saat mendampingi Wali Kota Aaf meninjau pelaksanaan SPMB di SMP Negeri 13 Pekalongan, Kamis, 12 Juni 2025.
Menurut Mabruri, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) turut memberikan dukungan untuk menjaga kestabilan jaringan, sehingga proses pendaftaran berjalan lebih mulus.
Kendati demikian, kata dia, terdapat beberapa sekolah yang kuotanya masih belum terisi. Oleh karena itu, pihaknya mengizinkan sejumlah sekolah tersebut untuk menyelenggarakan SPMB offline.
“Hasil dari pantauan kami beberapa sekolah kuota sudah terpenuhi, tetapi tidak hanya tertuju ke satu-dua sekolah, banyak sekolah yang terpenuhi dan mayoritas diminati masyarakat. Tapi di dalam sistem terbuka untuk pindah sekolah atau jalur, jadi jika tidak masuk jurnal bisa pindah,” katanya.
Dindik juga mencatat, saat ini terdapat sekitar 9 sekolah yang kuotanya memenuhi. Sisanya, yang masih kurang siswa, disebabkan oleh persepsi masyarakat mengenai sekolah favorit, padahal kualitasnya merata.
“Selain itu, lokasi sekolah yang jauh, dikelilingi sawah, sungai, dan rawan banjir rob juga turut menjadi pertimbangan orang tua siswa saat mendaftarkan putra-putri mereka,” pungkasnya.
Jurnalis: Fahri Akbar
Editor: Rosyid