KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang resmi meluncurkan sistem pembayaran non-tunai (cashless) menggunakan QRIS di lima destinasi wisata yang dikelola daerah.
Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, dalam rangkaian Festival Gedongsongo 2025 yang digelar di kawasan Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, pada Sabtu malam, 21 Juni 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Semarang untuk meningkatkan pelayanan sektor pariwisata dan memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi saat berkunjung.
“Melalui peluncuran pembayaran cashless dengan QRIS ini, tentu kami harapkan bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Semarang,” ujar Ngesti.
Ngesti menekankan bahwa sistem pembayaran digital ini tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga mendorong transparansi keuangan di sektor pariwisata.
Beberapa destinasi wisata unggulan yang kini sudah mendukung pembayaran QRIS antara lain Candi Gedongsongo, Museum dan Monumen Palagan Ambarawa, Bukit Cinta, serta Kompleks Kolam Renang dan Water Park di Muncul.
“Jadi ini akan mempermudah wisatawan dan masyarakat yang akan berwisata di Kabupaten Semarang, selain bisa membayar tiket secara cash (tunai, red.) juga bisa dilakukan secara cashless, sehingga untuk tiket masuk di destinasi-destinasi wisata di Kabupaten Semarang akan semakin mudah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menjelaskan sistem ini merupakan hasil kerja sama dengan Bank Jateng, mengingat seluruh kas umum daerah Kabupaten Semarang dikelola melalui bank tersebut.
“QRIS ini bisa dibayarkan melalui seluruh perbankan yang ada, dan dengan dukungan digitalisasi ini kami harap akan semakin banyak warga masyarakat yang berkunjung wisata ke Kabupaten Semarang. Selain itu, sistem pembayaran cahsless ini bisa meningkatkan transparansi pendapatan daerah di sektor pariwisata,” terang Wiwin.
Wiwin juga menegaskan bahwa tidak ada temuan kebocoran retribusi sektor pariwisata di Kabupaten Semarang. Menurutnya, penerapan QRIS tetap penting untuk menjaga kepercayaan dan akuntabilitas, terutama dalam kerja sama dengan berbagai pihak seperti dan pengelola cagar budaya.
“Contoh, Candi Gedongsongo ini kan kami Pemkab Semarang kerjasama dengan Monumen Cagar Budaya, dan Perhutani, makanya pembayaran cashless ini adalah salah satu upaya transparansi kami kepada pihak-pihak yang bekerjasama dengan Pemkab Semarang,” pungkasnya.
Jurnalis: Hesty Imaniar
Editor: Rosyid