BLORA, Lingkarjateng.id – Bupati Blora, Arief Rohman, akan mengevaluasi penerapan parkir elektronik (e-parkir) di Kompleks Gelanggang Olahraga (GOR) Mustika Blora usai dikeluhkan para pedagang.
Arief mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk meninjau langsung penerapan e-parkir di GOR Mustika Blora tersebut.
“Kami minta Sekda dan OPD terkait untuk mengecek. Hasil evaluasi seperti apa akan dilaporkan ke kami,” katanya baru-baru ini.
Dalam evaluasi tersebut, pihaknya akan meminta keterangan langsung terkait perbandingan kondisi mereka sebelum dan sesudah adanya penerapan sistem e-parkir.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Iwan Setiyarso saat dikonfirmasi adanya keluhan penerapan sistem e-parkir enggan memberikan komentar lebih lanjut.
“Nanti kita evaluasi,” ujarnya singkat.
Terpisah, salah seorang pedagang di Kompleks GOR Mustika, Diki, mengaku mengalami penurunan omzet hingga 50 persen sejak diberlakukannya sistem e-parkir.
“Biasanya bisa dapat Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu, sekarang dengan adanya e-parkir cuma dapat Rp 200 ribu-Rp 300 ribu,” keluhnya.
Menurut Diki, penurunan omzet ini terjadi karena sistem e-parkir membuat jumlah pengunjung GOR Mustika berkurang signifikan. Sebab, mereka yang masuk kompleks GOR harus membayar sehingga mengurangi minat pengunjung.
“Yang masuk ke GOR makin berkurang,” katanya.
Berkurangnya pengunjung tersebut berdampak pada pendapatan para pedagang. Oleh karena itu, pedagang di GOR Mustika meminta kebijakan penerapan e-parkir tersebut dievaluasi.
“Para pedagang sangat berharap pemerintah daerah segera mengevaluasi kebijakan e-parkir ini,” pungkasnya.
Jurnalis: Hanafi
Editor: Rosyid