SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Salatiga melalui Bappeda kembali menggelar Lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Tahun 2025 sebagai sarana edukasi kreatif berbasis teknologi bagi generasi muda dan masyarakat. Deretan inovasi kreatif hasil karya warga unjuk gigi di ajang lomba tersebut.
Tahun ini, Krenova diikuti oleh 51 peserta, terdiri dari 26 di kategori umum dan 25 dari kategori pelajar. Setelah melalui proses seleksi, masing-masing kategori mengerucut menjadi 15 finalis, lalu dipilih tiga pemenang terbaik.
Di kategori pelajar, ide-ide inovatif bermunculan dari siswa SMK dan SMA di Salatiga. SMK N 2 Salatiga menyabet dua posisi juara lewat inovasi Noisenecklace (kalung pendeteksi kebisingan) dan Smart Lock Door (sistem keamanan sidik jari). Sementara SMA N 2 Salatiga hadir dengan SIBANGKU, media interaktif untuk mengenalkan bangunan kuno warisan budaya kota.
Sementara itu, inovasi dari kalangan umum juga mencerminkan proses pembelajaran sosial dan teknis yang kuat. Komunitas Soramata menjadi juara pertama dengan kain batik pelindung sinar ultraviolet, menunjukkan kolaborasi antara kearifan lokal dan sains modern.
Penyerahan hadiah pemenang berlangsung di Pendopo Pakuwon Kantor Setda Kota Salatiga, Rabu 11 Juni 2025 dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan. Para pemenang lomba Krenova mendapatkan apresiasi berupa uang pembinaan, sertifikat, dan piala. Namun lebih dari itu, mereka membawa pulang pengalaman berharga sebagai problem solver muda yang siap berkarya bagi masa depan.
Kepala Bappeda Kota Salatiga, Agung Hendratmiko, menyebutkan bahwa Krenova bukan sekadar lomba, tetapi media pembelajaran nyata bagi peserta untuk menumbuhkan semangat riset, berpikir kritis, dan solutif.
“Lewat Krenova, kami ingin menumbuhkan budaya inovatif yang dimulai dari lingkungan pendidikan dan masyarakat umum. Ini juga bentuk penguatan pendidikan karakter di era teknologi,” jelas Agung dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis, 12 Juni 2025.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, mengapresiasi para peserta yang telah menunjukkan semangat belajar dan berinovasi.
“Kegiatan ini adalah bagian dari pembelajaran berkelanjutan. Di luar ruang kelas, pelajar bisa mengeksplorasi potensi dan menyelesaikan masalah di sekitar mereka,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan inovasi sebagai bagian dari karakter generasi muda.
“Kami ingin mencetak generasi yang tak hanya cerdas, tapi juga kreatif, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan,” tandasnya.
Jurnalis: Angga Rosa
Editor: Sekar S