SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan pengentasan kemiskinan masih terhambat faktor lingkungan dan keterbatasan infrastruktur.
Persoalan tersebut disampaikan saat menyambut kunjungan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pada Kamis, 19 Juni 2025.
“Salah satu hambatan utama adalah banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT). Tanah tersebut milik BBWS dan merupakan ruang terbuka hijau, sehingga tidak bisa ditata atau dibangun intervensi permanen oleh kota. Kalau tidak ada peran pusat, kami akan kesulitan menembus batas-batas kewenangan itu,” ujarnya.
Adapun target angka kemiskinan di Kota Semarang hingga akhir 2029 yakni turun menjadi 2,99 persen.
Sementara itu Menko Muhaimin menyebutkan bahwa salah satu penyelesaian kemiskinan yakni dengan meningkatkan pendidikan.
“Kalau tak ada pendidikan, kemiskinan bisa saja turun, tapi tetap turun-temurun,” ujarnya.
Jurnalis: Syahril Muadz
Editor: Ulfa P