KENDAL, Lingkarjateng.id – Layanan penyeberangan di Pelabuhan Kendal segera beroperasi kembali setelah vakum dua tahun lantaran masalah pendangkalan.
Rencananya, Pelabuhan Kendal yang melayani penyeberangan Kendal—Kumai akan beroperasi pada Juli 2025.
Berdasarkan pantauan di lapangan saat ini ada dua alat berat diterjunkan untuk perawatan kolam pelabuhan yang menjadi area kapal bersandar, olah gerak, bongkar muat dan lain sebagainya.
Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, menerangkan bahwa selama kurang lebih dua tahun ini tidak ada kapal yang beroperasi di Pelabuhan Kendal lantaran kapal KMP Kalibodri yang biasanya melayani rute penyeberangan Kendal—Kumai pindah ke pelabuhan lainnya.
“Hampir dua tahun pelabuhan ini mandek, kapal tidak ada yang bersandar. Saya lihat ke pelabuhan dan betul ada pendangkalan yang sangat luar biasa sehingga kapal tidak bisa mendarat,” terang Wabup Benny.
Setelah melalui proses panjang di Kementerian Perhubungan dan pihak terkait, Pemerintah Kabupaten Kendal akhirnya kapal penyeberangan Kendal—Kumai dapat beroperasi lagi.
Wabup Benny menjelaskan proses perawatan atau penyapuan lumpur maupun pasir dari dasar kolam pelabuhan telah dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kedalaman yang diperlukan agar kapal dapat beroperasi dengan aman.
“InsyaAllah bulan ini sudah selesai penyapuan lumpurnya, sehingga kita berharap bulan Juli kapal Shalem sudah dapat beroperasi. Yang penting kapal bisa merapat dan tidak kandas,” terangnya.
Terkait anggaran penyapuan lumpur kolam pelabuhan, Wabup Benny menyebutkan biaya tersebut tidak sepeserpun ditanggung Pemkab Kendal melainkan ditanggung oleh pihak swasta.
“Semuanya dari swasta, kita bekerjasama dengan swasta. Kita tidak mengeluarkan biaya untuk penyapuan,” ungkapnya.
Kembalinya operasional kapal penyeberangan Kendal—Kumai ini menjadi salah satu program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Kendal yang sudah terpenuhi.
“Kita berharap peninggalan pelabuhan ini bisa kita teruskan. Salah satu program 100 hari kami InsyaAllah sudah terealisir, tinggal program-program yang lain,” tandasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kendal, Mohammad Eko, menuturkan kapal KMP Shalem akan menggantikan KMP Kalibodri yang saat ini sudah pindah ke Kupang.
“Selepas KMP Kalibodri pindah ke Kupang, kami bersurat ke Kementerian Perhubungan agar ada kapal pengganti. Dan di Januari kemarin kita dapat pengganti yaitu KMP Shalem,” tuturnya.
Eko menyebut, KMP Shalem ini rencananya beroperasi pada Juli 2025 setelah perawatan kolam Pelabuhan Kendal rampung.
“InsyaAllah akhir Juni ini perawatan kolam selesai. Dan rencananya Juli KMP Shalem sudah sampai di Pelabuhan Kendal, karena kapal KMP Shalem sudah ready kalau misalnya kolamnya sudah siap KMP Shalem langsung masuk,” ungkap Eko.
Ia berharap, dengan kembalinya kapal penyeberangan Kendal—Kumai ini, Pelabuhan Kendal menjadi hidup kembali, dan penumpang dari sekitar Kabupaten Kendal lebih mudah dan lebih dekat.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Ulfa P