SEMARANG, Lingkarjateng.id – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti meminta maaf terkait surat edaran peringatan Hari Buruh Internasional atau MayDay.
Surat edaran tersebut dikeluarkan oleh Sekretariat Daerah Kota Semarang, dengan nomor B/1671/400.14.1.1/IV/2025 yang dikeluarkan pada Selasa, 29 April 2025 kemarin.
Dalam surat tersebut mengimbau kepada masyarakat kepada Camat, Lurah, LPMK, RW, RT, agar melakukan kegiatan positif seperti kerja bakti, dan agar tidak terprovokasi dengan mengikuti aksi MayDay.
Akan tetapi, surat tersebut ditarik, lantaran menimbulkan kesalahpahaman dan mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
“Dicabut karena di interpretasikan menyinggung beberapa pihak, sehingga Saya mohon maaf mewakili Pemerintah Kota Semarang atas surat tersebut, dan mungkin karena tergesa-gesa mengeluarkannya dan tidak dikoreksi, mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” jelasnya.
Walaupun begitu, dalam peringatan hari buruh kali ini, pihaknya juga berharap untuk dapat mensejahterakan para buruh lewat berbagai program-program yang akan dilaksanakan.
“Jadi, buruh itu tidak hanya pekerja di pabrik, tapi orang-orang yang bekerja dan dibayar oleh perusahaan atau lembaga, tukang bakso itu bukan buruh, karena mengelola uang sendiri, tapi pekerjanya tukang bakso itu buruh, dan kami berupaya untuk mensejahterakan,” tuturnya.
Agustin menegaskan bahwa salah satu program yang juga dapat meringankan beban buruh adalah terkait pendidikan bagi putra-putrinya.
“Nah kalau pendidikan itu anak-anak dapat sekolah di negeri atau swasta dan kita yang bayar SPP-nya, itu kita dapat meringankan pengeluaran para orangtuanya yang menjadi buruh,” pungkasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)