JEPARA, Lingkarjateng.id – Bupati Jepara, Witiarso Utomo meresmikan Pendopo Makam Raden Tubagus di Kelurahan Karangkebagusan, Kecamatan/Kabupaten Jepara pada Senin 5 Mei 2025. Acara dimulai dengan lantunan tahlil dan doa bersama di depan pusara Raden Tubagus.
Dalam acara tersebut, Mas Wiwit menekankan pentingnya tradisi manganan sebagai wujud penghormatan kepada leluhur.
“Tradisi manganan adalah bukti nyata nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Jawa, yaitu eling marang leluhur atau ingat kepada para pendahulu,” kata Mas Wiwit pada Senin 5 Mei 2025.
Mas Wiwit berharap peresmian Pendopo Makam Raden Tubagus dapat menjadi berkah bagi seluruh masyarakat.
Untuk mendokumentasikan kisah para leluhur Jepara, Mas Wiwit juga menginstruksikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Moh Eko Udyyono dalam bentuk karya tulis seperti novel. Hal tersebut untuk menginspirasi generasi penerus dan memperkenalkan perjuangan para tokoh di zamannya.
“Secara akademis mungkin agak sulit, tetapi kita harus mengandalkan cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi agar tidak hilang,” tambahnya.
Mas Wiwit berharap dokumentasi tersebut dapat meningkatkan potensi wisata religi di Jepara, sehingga peziarah tidak hanya mengunjungi situs-situs terkenal, tetapi juga makam para leluhur yang akan didokumentasikan.
Terakhir, ia mengajak masyarakat untuk mengenang para Waliyullah dengan melakukan ziarah ke makam mereka saat ada acara dari Kabupaten.
“Nanti ketika ada acara dari Pemkab Jepara untuk berziarah ke Mantingan atau Sendang, kami berharap bisa singgah ke makam para Waliyullah di Kecamatan Jepara,” pungkasnya.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti yang menjadi simbol komitmen dalam melestarikan sejarah dan budaya lokal. Dengan langkah ini, Pemkab Jepara berharap dapat menguatkan identitas budaya dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai warisan leluhur. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)