PATI, Lingkarjateng.id – Salah satu tokoh masyarakat, Mudasir, akan mengusulkan kepada Bupati Pati Sudewo untuk mengganti Pimpinan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bening Pati.
Usulan tersebut dilontarkan usai terdapat mantan pegawai PDAM Pati yang terciduk melakukan penggelapan dan penipuan bermodus bisa memasukkan pegawai ke PDAM Pati dengan membayar sejumlah uang.
“Kami selaku tim relawan Bolodewo nanti juga akan menyampaikan ke beliaunya, dalam hal ini Pak Bupati minta supaya segera Bupati menindak para oknum itu,” ujar Mudasir yang juga Ketua tim relawan Bolodewo, pada Rabu, 30 April 2025.
Perkara Rekrutmen PDAM Pati, Bupati Sudewo Dukung Penegakan Hukum
Mudasir mengatakan dalam waktu dekat dirinya akan meminta ke Bupati Sudewo melakukan pergantian pimpinan PDAM Tirta Bening Pati. Mengingat, mantan pegawai PDAM yang melakukan penipuan sudah di proses Polresta Pati.
“Minta Pak Bupati supaya segera untuk dilakukan pergantian pimpinan, kalau sudah dilakukan apa itu oleh aparat penegak hukum. Itu harus segera dilakukan bersih-bersih, clear semua,” kata dia.
Sebelumnya, mantan pegawai PDAM Tirta Bening Pati berinisial JDF (34) terciduk melakukan penggelapan dan penipuan bermodus bisa memasukan karyawan dengan membayar sejumlah uang.
Dalam kasus tersebut, salah satu korban yang sudah membayar tak kunjung dipanggil bekerja. Akibatnya JDF dilaporkan ke polisi dan kini mendekam di sel tahanan Mapolresta Pati.
Dituding Terima Uang di Kasus Penipuan Rekrutmen Pegawai, Ini Pengakuan Direktur PDAM Pati
Berdasarkan pengakuan JDF sendiri sebelumnya ia berhasil memasukkan sejumlah karyawan untuk bekerja di PDAM Pati dengan upeti Rp100 juta. Uang upeti itu kemudian disetorkan ke Direktur PDAM Pati, dan dia sendiri mengantongi Rp35 juta, yang ia gunakan untuk berbagai kebutuhan.
“Dari dulu (sejak 2021) memang sering bawa orang ke situ. Masuk. Lewat Direktur saya,” tutur JDF.
Direktur PDAM Pati, Bambang Soemantri, telah menepis tudingan yang tertuju padanya. Ia mengatakan, saat JDF melakukan aksinya, JDF mengaku diperintah pimpinan –yang mana pimpinannya adalah Kabag, sementara JDF kala itu adalah Kasubag.
“Tidak benar (dia setor ke pimpinan Rp 65 juta). Kebanyakan di sini tidak menggunakan uang. Prosesnya di sini siapapun yang melamar silahkan. Orang-orang yang sudah kena tipu tersebut, lamarannya tidak sampai ke sini,” ujar Bambang Soemantri.
Terkait masalah rekrutmen pegawai, Bupati Pati Sudewo terang-terangan melakukan bersih-bersih pemerintahan, karena menyadari bahwa pemerintahan sebelumnya meninggalkan banyak permasalahan, termasuk praktik jual beli jabatan.
“Saya prihatin dengan adanya kasus di PDAM Pati ini dan mendukung kasus ini diusut tuntas dan menyeluruh,” tegas Bupati Sudewo saat dikonfirmasi, pada Senin, 28 April 2025.
Bupati Sudewo menegaskan tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum yang sedang berjalan.
Ia juga meminta kepada semua pegawai PDAM untuk menjaga integritas dalam rangka melayani masyarakat.
“Jangan sampai hal ini terulang. Saya dukung Polresta Pati melakukan penegakan hukum. Saya juga meminta semua semua pegawai PDAM menjaga integritas dalam melayani masyarakat,” pesannya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho/Nailin RA – Lingkarjateng.id)