PATI, Lingkarjateng.id – Komisi B DPRD Kabupaten Pati mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) memberikan pembinaan budi daya ikan kepada para petambak.
Ketua Komisi B DPRD Pati, Muslihan, mengatakan untuk proses pembinaan budaya ikan agar melibatkan ahli bidang perikanan sehingga hasil sektor perikanan di Pati bisa lebih baik.
“Kita harus kolaborasi saling mendukung antara pemerintah kabupaten OPD-OPD terkait,” jelasnya.
Muslihan mencontohkan budi daya ikan salin yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan, khususnya di wilayah Pati utara. Menurutnya, para petambak dan petani ikan harus mendapatkan dukungan.
“Tani-tani di bidang pertambakan seperti nila, seperti lele itu juga kebutuhan yang harus kita dukung bersama,” ujar Muslihan, Senin, 28 April 2025.
Senada, anggota komisi B DPRD Pati Eko Kuswanto mendukung pembinaan kepada para pembudidaya ikan.
Pati sebagai salah satu penghasil ikan nila salin masih memiliki banyak potensi yang bisa digali agar budidaya ikan nila salin berkembang lebih pesat lagi. Khususnya, di Kecamatan Tayu sebagai pusat kawasan budi daya ikan nila salin, serta didukung dua kecamatan lainnya yaitu Margoyoso dan Dukuhseti.
“Kawasan itu memang potensial untuk budi daya ikan nila salin. Sedangkan mulai Trangkil sampai dengan Batangan cocok untuk budi daya bandeng dan garam,” ucap dia, Sabtu, 22 Maret 2025.
Berdasarkan data dari DKP Kabupaten Pati produksi ikan air tawar tahun 2024 terdapat sejumlah 12.894,84 ton. Dari total tersebut, yang paling mendominasi yaitu produksi ikan lele dengan jumlah 12.269,17 ton. Produksi tersebut masuk ke dalam tiga besar di Jawa Tengah sebagai penghasil ikan lele tahun 2024. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)