BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Blora, Bondan Arsiyanti, mengungkapkan sulitnya investor masuk ke Kabupaten Blora karena adanya oknum organisasi masyarakat (ormas) yang menghalangi.
“Di media-media sudah banyak, yang menghambat investasi itu adalah ormas. itu bukan di Blora saja, tapi banyak tempat,” ujar Danik, sapaan akrabnya, di forum perangkat daerah dalam rangka penyusunan rencana strategis tahun 2025-2029 pada Senin, 28 April 2025.
Ia berharap hal tersebut dapat dimasukan dalam rencana strategis sebagai upaya penyelesaian masalah penghambat investasi.
“Jangan sampai iklim investasi di Kabupaten Blora tergantung pada ormas yang tidak mendukung iklim investasi di Kabupaten Blora,” jelas Danik.
“Jadi, akibatnya investor tidak lanjut, tapi malah mundur untuk tanam modal di Kabupaten Blora,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk menangani masalah tersebut dapat dilakukan pembentukan tim khusus atau satuan tugas percepatan investasi di Kabupaten Blora.
Di sisi lain, Danik juga menjelaskan terkait lima langkah strategis dalam rencan kerja (renja) untuk mendukung misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Lima kegiatan itu di antaranya pengembangan iklim penanaman modal, promosi penanaman modal, pelayanan penanaman modal, pengendalian pelaksanaan penanaman modal, serta pengelolaan data dan sistem informasi penanaman modal.
“Outcome atau dampak yang ditimbulkan dari program tersebut, pada intinya meningkatkan terkendalinya pemanfaatan hingga informasi penanaman modal dan investasi di Kabupaten Blora,” ungkapnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)